Harap-harap Tipis Palestina usai Netanyahu Berpeluang Lengser

CNN Indonesia
Rabu, 02 Jun 2021 19:40 WIB
Harapan tipis muncul di tengah warga Palestina ketika mengamati perkembangan kabar kemungkinan Benjamin Netanyahu lengser dari kursi Perdana Menteri Israel.
Ilustrasi. (AFP/Said Khatib)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harapan tipis muncul di tengah warga Palestina ketika mengamati perkembangan kabar kemungkinan Benjamin Netanyahu lengser dari kursi Perdana Menteri Israel.

Asa ini muncul setelah pesaing Netanyahu dalam pemilu Maret lalu, Yair Lapid, menggalang kekuatan untuk membentuk koalisi pemerintahan baru. Lapid mulai bergerak setelah Netanyahu gagal membentuk koalisi meski menang dalam pemilu.

Lapid bergerilya mencari dukungan, salah satunya dengan menggandeng Partai Yamina. Sebagai pelicin, Lapid menggadang pemimpin Partai Yamina, Naftali Bennett, untuk menjadi perdana menteri meski nantinya jabatan itu akan digilir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dilansir Reuters, Bennett sendiri dikenal sebagai sosok nasionalis garis keras yang menolak pembentukan negara Palestina.

Namun kini, Bennett menggandeng sejumlah kubu dengan poros politik tengah-kiri, termasuk partai Arab-Israel, demi dapat membangun koalisi sebelum tenggat waktu pada Rabu (2/6).

Dengan kehadiran partai Arab di dalam koalisi tersebut, para warga Palestina berharap ada perubahan kebijakan Israel meski sangat tipis.

"Ada beberapa partai yang programnya menjanjikan. Namun, kita harus lihat apa yang terjadi ke depan. Kami tak mau menilai dulu dan kami akan memutuskan cara menanggapi semuanya setelah melihat program pemerintah [Israel]," ujar seorang menteri Palestina, Ahmad Majdalani, kepada The New York Times.

Kepala lembaga swadaya masyarakat Abraham Initiatives, Basha'er Fahoum-Jayoussi, juga meihat sedikit harapan, meski sangat kecil.

"Sangat rumit. Ada pro dan kontra. Pro paling besar adalah melengserkan Netanyahu. Namun, masih ada pil pahit untuk mencapai tujuan akhir," ucap Fahoum-Jayoussi.

Sementara itu, mantan kepala bursa sahan Palestina, Ahmad Aweidah, cenderung pesimistis terhadap perubahan pemerintahan Israel ini.

[Gambas:Video CNN]

"Saya rasa, siapapun yang memimpin Israel tak akan membawa perubahan besar terhadap Palestina. Mungkin ada perbedaan kecil, tapi semua partai besar Israel, kecuali dari kubu sayap kiri ekstrem, punya ideologi yang sama," tutur Aweidah.

Para anak muda Palestina juga melihat sedikit harapan. Namun, mereka mengaku sudah tak pernah berharap lagi. Kini, mereka lebih mengandalkan persatuan untuk memperkuat Palestina, tak peduli sikap Israel di masa depan.

"Sekarang, anak muda terus berkata, 'Kita bisa. Kita bisa jika bersama-sama,'" ucap direktur kampanye LSM Avaaz, Fadi Quran.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER