Moderna, Inc. mengumumkan pada Selasa (29/6) bahwa produk vaksin mereka bekerja melawan varian Covid-19 Delta yang pertama kali ditemukan di India berdasarkan hasil uji di lab. Hasil penelitian ini telah diunggah ke situs bioRxiv untuk mendapatkan peer review.
Moderna dalam siaran persnya menjelaskan vaksin mereka memproduksi titer penetral terhadap semua varian yang diuji, termasuk Delta (B.1.617.2), Kappa (B.1.617.1), Beta (B.1.351), Eta (B.1.525), A.23.1, dan A.VOI.V2.
Reuters menjelaskan penelitian itu dilakukan pada serum darah dari delapan partisipan yang diambil sepekan setelah menerima dosis kedua vaksin Moderna, mRNA-1273.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksin itu dikatakan memicu respons antibodi melawan semua varian yang diuji, namun respons paling efektif dikatakan tetap melawan jenis asli SARS-CoV-2.
Vaksin ini juga disebut jauh lebih efektif memproduksi antibodi untuk melawan varian Delta dibanding Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Saat menghadapi varian Beta antibodi yang menetralisir berkurang enam hingga delapan kali lipat dibanding yang diproduksi untuk melawan jenis asli. Sementara itu pengurangan 3,2 hingga 2,1 kali lipat terlihat ketika menghadapi Delta dan Kappa.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat kepercayaan kami bahwa vaksin Covid-19 Moderna seharusnya tetap proaktif melawan varian baru yang terdeteksi," kata Stéphane Bancel, Chief Executive Officer of Moderna.
(fea)