PM Malaysia Dilarikan ke RS hingga Israel Buka Kedubes di UEA
Sederet kabar meramaikan berita internasional pada Rabu (30/6), mulai dari Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, dilarikan ke rumah sakit hingga Israel membuka kedutaan besar di Uni Emirat Arab.
1. PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dilarikan ke Rumah Sakit
PM Malaysia, Muhyiddin Yassin, harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita diare pada Rabu (30/6).
Kantor PM Malaysia menyatakan bahwa Muhyiddin mulai mengalami kondisi tersebut pada Selasa (29/6) malam.
Sebagaimana dilansir Reuters, Muhyiddin kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur keesokan harinya.
Namun, kantor Muhyiddin tak memberikan rincian lebih lanjut terkait kondisi sang perdana menteri.
2. 230 Orang Tewas akibat Gelombang Panas Kanada
Dari kawasan Barat, kabar mengenai gelombang panas di Kanada juga menarik perhatian, di mana setidaknya 230 orang meninggal dunia karena dampak kenaikan suhu udara drastis.
Data tersebut terkumpul dari lembaga koroner Kanada. Badan itu bertugas melakukan penyelidikan atau pemeriksaan kejadian kematian mendadak yang tidak bisa dipastikan penyebabnya.
Layanan koroner BC biasanya menerima sekitar 130 laporan kematian dalam empat hari. Namun, terhitung sejak Jumat pekan lalu sampai Senin (28/6), lembaga itu menerima lonjakan laporan kematian hingga setidaknya 233 kasus.
Koroner BC saat ini tengah mengumpulkan informasi untuk menentukan penyebab dan cara kematian itu karena gelombang panas atau hal lain.
"Paparan lingkungan yang panas dapat menyebabkan hasil parah atau fatal, terutama pada orang tua, bayi, anak kecil, sampai warga yang menderita penyakit kronis," tutur kepala koroner British Columbia (BC), Lisa Lapointe.
3. Israel Buka Kedubes di Uni Emirat Arab: Timteng Rumah Kami
Di kawasan Timur Tengah, Israel menarik perhatian ketika resmi membuka kantor kedutaan besar mereka di Uni Emirat Arab.
Dalam prosesi peresmiannya, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, mengatakan bahwa Israel ingin hidup damai dengan para tetangganya di Timur Tengah.
"Israel ingin hidup damai dengan para tetangga. Kami tidak akan ke mana-mana. Timur Tengah adalah rumah kami. Kami akan tetap di sini. Kami mendesak semua negara di kawasan untuk mengakui itu," ujar Lapid, seperti dikutip Reuters.
Pembukaan kedubes ini dianggap sebagai simbol terkuat dari upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab.
UEA dan tiga negara Arab lainnya, yaitu Bahrain, Sudan, dan Maroko, menormalisasi hubungan dengan Israel melalui kesepakatan Abraham Accords yang diprakarsai oleh pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump tahun lalu.
(has)