Detik Pesawat Filipina Jatuh Diungkap, Kotak Hitam Ditemukan
Tim penyelamat gabungan di Filipina berhasil menemukan kotak hitam dari pesawat Lockheed C-130 Hercules milik Angkatan Udara yang jatuh di Jolo pada akhir pekan lalu.
Menurut Kepala Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Cirilito Sobejana, kotak hitam itu ditemukan pada Senin (5/7) kemarin. Benda itu akan dikirim ke penyelidik untuk mencari tahu permasalahan yang menyebabkan pesawat itu jatuh.
Sobejana juga memaparkan kesaksian korban selamat dari kejadian itu.
"Saya berbicara kepada para korban selamat dan mereka mengatakan pesawat mendarat dengan keras dan hingga terangkat sekitar dua sampai tiga kali di landasan, kemudian bergerak zig-zag. Pilot berupaya supaya pesawat itu bisa kembali terbang tetapi sudah terlambat. Sayap kiri pesawat menghantam pohon," kata Sobejana seperti dilansir Reuters, Selasa (6/7).
Sobejana juga menyangkal keterangan saksi di darat yang menyebut para tentara itu melompat untuk menyelamatkan diri dari pesawat. Menurut dia, badan pesawat bagian depan terbelah ketika keluar landasan dan menabrak rumah penduduk.
Kesempatan itu digunakan para tentara yang masih tersadar untuk keluar dari pesawat. Namun, sejumlah serdadu yang pingsan tidak bisa diselamatkan dan meninggal saat pesawat itu terbakar akibat ledakan tangki bahan bakar.
Korban tentara yang meninggal dalam kejadian itu bertambah dua orang pada Senin kemarin. Mereka tutup usia akibat akibat luka-luka yang mereka alami.
Hal itu membuat korban meninggal mencapai 52 orang, terdiri dari 49 tentara dan tiga warga sipil.
Sedangkan korban luka-luka terdiri dari 47 tentara dan empat penduduk.
Sobejana mengatakan pilot juga turut menjadi korban meninggal dalam peristiwa itu. Dia mengatakan sang pilot sudah mempunyai jam terbang yang cukup dan sudah beberapa tahun berpengalaman menerbangkan C-130.
Saat ini tim forensik masih berupaya mengidentifikasi jasad para tentara dan warga sipil yang meninggal dalam kondisi hangus dalam kejadian itu.
Pesawat yang jatuh itu adalah satu dari dua bantuan yang diberikan AS melalui Badan Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan. Filipina berharap pesawat itu meningkatkan kemampuan mereka dalam misi operasi angkut militer berkapasitas besar.
Pesawat itu membawa 96 tentara yang baru lulus dari akademi dan akan diperbantukan dalam operasi menumpas kelompok bersenjata seperti Abu Sayyaf di kawasan selatan Filipina.
(ayp/ayp)