Setidaknya dua orang terluka akibat serangan 14 roket yang menghantam pangkalan militer penampung pasukan Amerika Serikat dan sejumlah negara lain di Irak, Ain al-Asad, Rabu (7/7).
Juru Bicara Koalisi Militer Internasional pimpinan AS, Kolonel Angkatan Darat AS Wayne Marotto, mengatakan bahwa roket itu mendarat di pangkalan perimeternya.
"Sekitar pukul 12.30 waktu setempat, Pangkalan Udara Ain Al-Assad diserang 14 roket. Roket mendarat di pangkalan & perimeter. Tindakan perlindungan kekuatan pertahanan diaktifkan," kata Marotto di akun Twitter miliknya, Rabu (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, ia menyebut ada tiga korban yang terluka. Namun kemudian, ia merevisi data itu menjadi dua orang.
AS menuduh kelompok milisi yang didukung Iran sebagai dalang di balik serangan roket ke arah pasukannya di Irak. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sumber-sumber militer Irak menyatakan bahwa pelaku menggunakan peluncur roket yang dipasang di belakang sebuah truk mini. Alat itu ditemukan di lahan pertanian dekat pangkalan militer.
Serangan ke arah pangkalan militer yang menampung pasukan AS bukan pertama kali terjadi. Kemarin, Selasa (6/7), pesawat tak berawak menyerang bandara Erbil di Irak utara.
Sebelumnya, tiga roket juga dilaporkan menghantam Ain al-Asad pada hari Senin (5/7). Namun, tak ada korban dalam peristiwa itu.
Serangan baru-baru ini yang menargetkan pangkalan-pangkalan AS menggunakan roket dan drone bermuatan bahan peledak. Para pejabat militer Irak menyatakan bahwa sebelumnya tak pernah terjadi serangan menggunakan cara tersebut.
(isa/has)