Sebanyak 12 menteri India mengundurkan diri massal pada Rabu (7/7), termasuk Menteri Kesehatan Harsh Vardhan yang menjadi sorotan di tengah gelombang pandemi Covid-19 di negara tersebut.
Pengunduran diri Vardhan cukup mengejutkan lantaran dia menjadi salah satu "kesayangan" Perdana Menteri Narendra Modi. Meski oposisi dan sebagian masyarakat menilai pemerintah gagal menangani pandemi hingga memicu gelombang II infeksi corona, Modi tetap memuji kinerja Vardhan.
Beberapa pihak termasuk oposisi pemerintah Modi menganggap Vardhan dijadikan kambing hitam. Ketua Kongres India Randeep Singh Surjewala menilai Otoritas Penanganan Bencana Nasional India yang semestinya bertanggung jawab akibat kekeliruan penanganan pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan lembaga itu dipimpin oleh Perdana Menteri. Dan apakah PM akan bertanggung jawab atas ini semua? Atau apakah PM hanya akan menjadikan Dr. Vardhan sebagai kambing hitam atas kegagalan PM?" papar Surjewala melalui Twitternya seperti dikutip Hindustan Times.
Vardhan merupakan seorang dokter otorhinolaryngologi, atau spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Ini merupakan kedua kalinya dia menjabat sebagai Menkes India era PM Modi.
Pria 66 tahun itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Menteri Ilmu Kebumian di rezim yang sama.
Vardhan terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia sejak 22 Mei 2020.
Selama menjabat sebagai menteri, Vardhan sempat memicu kontroversi mulai dari mengklaim sebuah teori ilmuwan Stephen Hawking yang lebih unggul dari teori relativitas Albert Einstein dalam Kongres Sains India ke-105 pada 2018.
Baru-baru ini Vardhan juga mempromosikan sebuah produk kesehatan non-ilmiah di tengah pandemi Covid-29 hingga memicu protes dari Asosiasi Kedokteran India (IMA), perhimpunan dokter terbesar di India.
IMA mempertanyakan etika menteri kesehatan negara tersebut mempromosikan produk non-ilmiah yang belum diverifikasi keasliannya seperti itu kepada masyarakat.
(rds/ayp)