Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afghanistan, mengimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk waspada dan bersiap dievakuasi mendadak sebab situasi di negara itu semakin berbahaya karena kelompok Taliban gencar merebut wilayah.
Imbauan itu disampaikan oleh Kedubes RI untuk Afghanistan melalui akun media sosial Instagram, yang dikutip pada Sabtu (10/7).
"Menyikapi situasi keamanan yang saat ini kurang kondusif di Afghanistan, KBRI Kabul mengimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Afghanistan untuk segera meninggalkan negara akreditasi," demikian isi pernyataan Kedubes RI di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para WNI juga diminta mempersiapkan diri dengan mengumpulkan barang-barang penting jika sewaktu-waktu harus segera dievakuasi.
"Adapun terkait adanya ancaman yang dapat terjadi setiap waktu, kami mengimbau kepada WNI untuk menyiapkan evacuation bag (tas evakuasi) yang terdiri dari dokumen berharga, pakaian dan obat-obatan pribadi serta sejumlah uang tunai," lanjut isi pernyataan itu.
Kelompok Taliban mengklaim merebut 85 persen wilayah Afghanistan pada Jumat (9/7) kemarin.
Serangan kelompok bersenjata itu semakin gencar dilakukan di tengah proses penarikan pasukan koalisi asing Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Amerika Serikat.
Juru negosiasi Taliban, Shahabuddin Delawar, mengatakan wilayah-wilayah yang mereka rebut mencakup 250 dari keseluruhan 398 distrik di Afghanistan.
Dalam jumpa pers di Moskow, Rusia, Delawar mengklaim AS menarik pasukan dari Afghanistan karena Taliban berhasil membuat warga berpihak kepada mereka di bawah "prinsip Islam."
Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban juga terus terjadi. Bahkan sampai membuat ribuan tentara Afghanistan kabur ke Tajikistan.
Di sisi lain, Tajikistan semakin ketar-ketir karena kelompok Taliban merebut sejumlah pos penjaga perbatasan dari tangan aparat Afghanistan.
Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, sampai meminta bantuan Rusia untuk menjaga kawasan perbatasan. Rusia mempunyai pangkalan militer di Tajikistan, yang didirikan sebagai markas utama Uni Soviet saat menyerbu Afghanistan pada 1979 sampai 1989 silam.
(ayp/ayp)