Tersangka Pembunuh Presiden Haiti Disebut Eks Informan FBI

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 15:06 WIB
Sejumlah tersangka pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise, disebut pernah bekerja sebagai informan FBI dan DEA.
Penangkapan para terduga pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. (AP/Jean Marc Hervé Abélard)

Baru-baru ini, aparat keamanan Haiti juga menangkap seorang tersangka yang mereka sebut sebagai dalang pembunuhan Moise.

Orang itu bernama Christian Emmanuel Sanon yang merupakan pria kelahiran Haiti berusia 63 tahun.

Kepala Kepolisian Haiti, Leon Charles, menuturkan Sanon memasuki negara tersebut menggunakan jet pribadi sekitar Juni lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanon disebut menyewa jasa perusahaan keamanan swasta, CTU Security, berbasis di Florida. Pada awalnya, perusahaan itu disebut merekrut orang-orang untuk menjadi pengawal Sanon.

Akan tetapi, tampaknya misi mereka berubah setelah bekerja pada Sanon.

"Dia (Sanon) datang ke Haiti ditemani beberapa orang pada awal Juni. Orang-orang ini seharusnya memastikan keamanan dan bisnisnya," kata Charles dalam jumpa pers.

"Dia datang dengan niat untuk mengambil alih kursi Presiden Republik Haiti," paparnya menambahkan.

Dua tersangka warga Kolombia yang terbunuh saat penangkapan oleh polisi juga disebut memiliki hubungan dengan CTU Security.

Aparat keamanan Haiti meminta bantuan penegak hukum AS dan Interpol untuk menyelidiki data CTU Security yang merupakan perusahaan milik seorang warga Venezuela.

Sejauh ini, Sanon dan CTU Security juga belum bisa dimintai komentar.

Di Washington, Presiden Joe Biden mengatakan terus mengikuti perkembangan penyelidikan pembunuhan Moise dan menyatakan kesediaan AS untuk memberikan bantuan.

Delegasi AS yang terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri juga mengunjungi Ibu Kota Port-au-Prince untuk meninjau penyelidikan pembunuhan.

Sejauh ini, pihak berwenang Haiti tak banyak memberikan detail terkait penyelidikan. Namun, tiga warga AS ditahan atas dugaan keterkaitan mereka dalam pembunuhan Moise.

Beberapa sumber menuturkan Kementerian Hukum AS juga tengah mempertimbangkan menjerat para warga AS yang terlibat operasi pembunuhan Moise.

(rds/ayp)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER