Tersangka Pembunuh Presiden Haiti Disebut Eks Informan FBI

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 15:06 WIB
Penangkapan para terduga pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. (AP/Joseph Odelyn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah tersangka pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise, disebut pernah bekerja sebagai informan badan penegak hukum Amerika Serikat, termasuk di Biro Investigasi Federal (FBI).

Sejumlah sumber melaporkan sejauh ini tercatat ada 28 orang yang disangka terlibat pembunuhan Moise. Banyak dari para tersangka itu merupakan tentara bayaran asal Kolombia yang disewa melalui sebuah perusahaan keamanan bermarkas di Florida, AS.

Salah satu sumber menuturkan seorang tersangka pernah bekerja sebagai informan untuk FBI. Namun, dalam pernyataannya kepada CNN, FBI menyatakan lembaga itu tidak mengomentari terkait para informan mereka.

FBI menegaskan bahwa mereka selalu menggunakan "sumber yang sah dalam mengumpulkan informasi intelijen" untuk setiap penyelidikan kasus.

Setidaknya salah satu dari puluhan tersangka itu juga pernah bekerja sebagai informan Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA).

Melalui pernyataannya kepada CNN, DEA mengakui salah satu tersangka kasus itu merupakan informan penting mereka.

"Salah satu tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise adalah mantan informan rahasia DEA," bunyi pernyataan DEA.

"Setelah pembunuhan Presiden Moise terjadi, tersangka menghubungi kontaknya di DEA. Seorang pejabat DEA yang ditugaskan di Haiti mendesak tersangka untuk menyerah kepada otoritas lokal. Bersama dengan pejabat Kementerian Luar Negeri AS, pejabat DEA ini memberikan informasi kepada pemerintah Haiti dan membantu penyerahan dan penangkapan tersangka dan satu orang lainnya," kata DEA menambahkan.

Sejauh ini, para sumber tak bisa memastikan apakah tersangka yang terlibat dengan DEA dan FBI ini terlibat langsung dalam rencana pembunuhan dan apakah mengetahui misi tersebut.

Tersangka Pembunuh Presiden Haiti Disebut Eks Informan FBI


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :