Kemenkes Arab Saudi Setujui Izin Penggunaan Vaksin Sinovac

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 16:18 WIB
Pemerintah Arab Saudi memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac buatan China.
Ilustrasi vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China, Sinovac. (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Arab Saudi memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac buatan China.

Melalui pernyataan di situs Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mereka mencantumkan Sinovac dalam daftar vaksin yang disetujui izin penggunaannya di negara itu.

"Jenis-jenis vaksin yang disetujui Kerajaan adalah Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, Janssen, Sinopharm, dan Sinovac," bunyi pernyataan Kemenkes Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan itu, Kemenkes Saudi sebenarnya tengah menjelaskan persyaratan pengajuan perpanjangan izin tinggal warga Asing di negara tersebut.

Salah satu syaratnya adalah memiliki sertifikat vaksinasi lengkap dengan nama vaksin, tanggal vaksinasi, dan batch vaksin.

Kemenkes menuturkan sertifikat vaksin yang berlaku di Saudi hanya yang menggunakan salah satu dari lima jenis vaksin yang disetujui pemerintah.

Sampai saat ini, Saudi masih membatasi izin masuk bagi warga asing akibat pandemi Covid-19 yang masih menyebar. Pemerintahan Raja Salman bahkan terpaksa membatasi kembali gelaran ibadah haji tahun ini khusus untuk 60 ribu jemaah dalam negeri saja.

Pelancong dari Indonesia juga belum mendapat izin masuk Saudi karena risiko tinggi penularan corona.

Pada Februari lalu, Saudi mengumumkan larangan penerbangan internasional dari Indonesia dan 19 negara lainnya karena ada temuan varian baru virus corona yang lebih menular. Hingga kini, larangan tersebut belum dicabut.

Padahal, belakangan, Saudi mencabut larangan masuk bagi pelancong dari 11 negara. Namun, Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang dicabut dari daftar hitam imigrasi Saudi tersebut.

Selain karena infeksi Covid-19 yang masih meningkat, beberapa pihak khawatir bahwa Saudi tak kunjung membuka pintu bagi pendatang Indonesia karena pemerintah RI menggunakan vaksin Sinovac dalam program imunisasi Covid-19 sejauh ini.

Sebab, tingkat efikasi Sinovac terbilang rendah jika dibandingkan jenis vaksin lainnya.

Pada awal Juni lalu di Jakarta, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, menegaskan bahwa masalah haji dan izin masuk warga asing tidak ada hubungannya dengan penggunaan merek dan produsen vaksin tertentu.

Mengutip The Star, Menteri Agama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri menyambut baik izin penggunaan Sinovac yang diterbitkan Saudi.

Menurutnya, izin itu bisa menjadi kabar baik bagi masyarakat yang berencana melakukan ibadah haji dan umrah di masa mendatang. Sebab, seperti Indonesia, Malaysia juga menggunakan Sinovac sebagai salah satu vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER