Sekitar 19 ribu warga Prancis menggelar aksi di berbagai penjuru untuk memprotes pengetatan aturan terkait kewajiban vaksinasi Covid-19 yang dianggap mengekang kebebasan.
AFP melaporkan bahwa sejumlah protes sudah dimulai di Paris sejak Rabu (14/7) pagi, ketika parade militer untuk merayakan Bastille Day digelar di sekitar Champs-Elysees.
Merujuk pada data kepolisian Prancis, sekitar 2.250 orang ikut serta dalam aksi di Paris, sementara demonstrasi juga digelar di Lyon, Bordeaux, Strasbourg, dan sejumlah kawasan lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ini atas nama kebebasan," teriak sejumlah peserta demonstrasi.
Dalam aksi tersebut, para demonstran menyerukan penolakan mereka terhadap aturan penanganan pandemi Covid-19 yang baru diumumkan Presiden Emmanuel Macron pada Senin (12/7).
Berdasarkan aturan itu, Prancis mewajibkan seluruh tenaga kesehatan mengikuti program vaksinasi paling lambat pada 15 September. Jika tidak, mereka terancam denda.
Prancis juga menerapkan sistem "tanda masuk Covid" bagi warga. Mulai Agustus, setiap orang yang ingin makan di restoran, ke pusat perbelanjaan, bioskop, atau festival, harus memiliki bukti vaksin atau hasil negatif tes Covid-19.
Namun, Prancis akan memungut bayaran bagi warga yang ingin ikut tes Covid-19, padahal sebelumnya gratis. Dengan demikian, Prancis ingin warganya lebih memilih untuk vaksinasi.
"Negara ini menghadapi peningkatan kasus. Situasinya masih dalam kendali, tapi jika kita tidak bertindak sekarang, jumlah kasus akan meningkat secara signifikan yang memicu peningkatan jumlah yang dirawat di rumah sakit," tutur Macron.
Macron kembali menggencarkan vaksinasi setelah para ahli mewanti-wanti pemerintah bahwa setidaknya 95 persen warga harus divaksinasi agar dapat menangkal varian Delta yang sudah mendominasi setengah kasus Covid di negara itu.
"Vaksinasi bukan hanya tanggung jawab pribadi, tapi juga masalah kebebasan kita," ujar Macron saat mengumumkan keputusan tersebut, Senin (12/7) waktu setempat.
Macron melontarkan pernyataan ini ketika tingkat vaksinasi di Prancis kian turun dalam beberapa waktu belakangan. Dari rata-rata 400 ribu suntikan sehari pada Mei lalu, kini hanya ada 165 vaksinasi per hari.
Namun, tak lama setelah Macron menyampaikan pidato ini, situs vaksinasi Covid-19 di Prancis, Doctolib.fr, mencetak rekor dengan 20 ribu pendaftaran setiap menit. Situs tersebut pun sempat tersendat.
Hingga saat ini, sekitar 40 persen populasi di Prancis sudah menerima dua suntikan vaksin Covid-19, sementara 53,1 persen lainnya baru disuntik satu kali.
(has)