China Larang Warga Belum Divaksin Masuk Sekolah-RS

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 18:09 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (AP/Aaron Favila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belasan pemerintah daerah di China telah menerapkan larangan masuk masuk sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan bagi warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19.

Aturan baru yang tegas ini diterapkan menyusul kemunculan varian Delta virus corona yang lebih menular di dunia, terutama Asia.

Di kota Chuxiong, selatan Provinsi Yunnan, semua penduduk di atas usia 18 tahun wajib mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin hingga 23 Juli. Kota itu memiliki 510.000 penduduk.

Dalam memo yang dirilis Rabu (14/7), pemerintah Chuxiong mengatakan mereka yang gagal memenuhi tenggat waktu 'tidak akan diizinkan memasuki fasilitas umum termasuk rumah sakit, panti jompo, taman kanak-kanak dan sekolah, perpustakaan, museum, dan penjara atau naik transportasi umum.'

Pada per Agustus nanti, pemerintah Chuxiong mendesak warga melakukan suntikan dosis kedua vaskin supaya bisa memasuki gedung-gedung publik.

Pemberitahuan serupa dikeluarkan pihak berwenang di setidaknya belasan kota dan kabupaten di seluruh China, termasuk enam daerah di provinsi Jiangxi Timur, satu di Sichuan, satu di Gaungxi, dan tiga di provinsi Fujian.

Banyak kota dan provinsi yang menargetkan ingin melakukan vaksinasi terhadap 70 hingga 80 persen populasi pada September. Jumlah itu melebihi target nasional.

Mengutip dari AFP, Kamis (15/7), Kabupaten Tianhe di Provinsi Henan mengancam akan berhenti membayar upah dan memberhentikan pegawai negeri mana pun yang tidak melakukan vaksinasi hingga 20 Juli.

Pemerintah Tianhe bahkan telah menyediakan setidaknya belasan tempat dan sukarelawan di gedung-gedung pemerintah, stasiun kereta api, dan ruang publik sibuk lainnya untuk mencatat nama dan informasi kontak mereka yang tidak divaksinasi.

Desakan vaksinasi pemerintah pun memicu reaksi netizen di media sosial.

"Awalnya Anda (pemerintah) mengatakan vaksinasi itu sukarela, sekarang Anda memaksa kami!" tulis seorang pengguna platfor aplikasi Weibo di China.

"Saya baru saja mendapatkan dosis kedua saya, tetapi kebijakan baru ini terdengar seperti keputusan kerajaan: kecewa dan menjijikkan!" bunyi keluhan netizen lain.

Tingkat vaksinasi China menurun sejak awal program di mulai tahun lalu. Salah satu alasannya adalah alasan keamanan dan keefektifan vaksin buatan Negeri Tirai Bambu yang disebut kurang meyakinkan.

Para pejabat China bahkan telah menggunakan serangkaian insentif untuk meningkatkan jumlah inokulasi vaksin di negara itu.

Hingga Selasa pekan ini, China telah memberikan lebih dari 1,4 miliar dosis vaksin Covid-19, kata Komisi Kesehatan Nasional, tanpa merinci jumlah orang yang divaksinasi.

Sementara itu, China memiliki target inokulasi nasional 64 persen dari total 1,4 miliar penduduk hingga akhir tahun ini.

(rds/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK