Pandemi Covid-19 telah melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh dunia untuk pulih dan bangkit bersama dari 'infeksi' pandemi yang menerjang sejak tahun lalu.
Jokowi mengatakan, semangat 'Recover Together, Recover Stronger' itu juga yang menjadi misi Indonesia pada Presidensi G20 tahun depan.
"Mari kita bangun kepercayaan dan solidaritas untuk mencapai tujuan bersama. Semangat ini juga akan dibawa oleh Indonesia pada Presidensi G20 Indonesia tahun depan dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Di sini akan mengedepankan semangat kepemimpinan kolektif global untuk pemulihan dari pandemi dan pertumbuhan dunia yang inklusif," kata Jokowi dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga mendorong penguatan kerja sama dan solidaritas antarnegara. Hal ini perlu dilakukan demi mencapai target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau (SDGs) pada 2030.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan 4 poin pemikiran terkait upaya pencapaian SDGs di Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC) yang digelar secara virtual pada Selasa (13/7). Salah satunya terkait vaksinasi yang menjadi harapan dunia agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Pertama, kita harus membuat dunia untuk segera pulih dari pandemi. Vaksin adalah harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan ini," katanya.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya akses vaksin yang adil dan merata bagi semua negara. Apalagi menurutnya hingga saat ini kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar. Oleh karena itu, dia mendorong agar kesetaraan vaksin bisa direalisasikan, termasuk melalui mekanisme berbagi dosis lewat Covax Facilities.
"Pemenuhan kebutuhan pendanaan vaksin multilateral, peningkatan produksi vaksin global termasuk melalui TRIPS Waiver, penguatan global supply chain vaksin termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan hambatan bahan baku vaksin, dan peningkatan diversifikasi dan volume produksi vaksin termasuk di negara berkembang," jelasnya.
Adapun poin kedua terkait pencapaian SDGs, Jokowi menilai perlunya peningkatan perhatian dan bantuan kepada kelompok rentan akibat melambatnya kegiatan perekonomian. Menurutnya, semua lapisan masyarakat terdampak akibat pandemi, terutama bagi kelompok rentan.
Untuk itu, lanjut dia, jaminan dan perlindungan sosial menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan pandemi Covid-19.
"Di Indonesia, kami telah alokasikan USD 28,5 miliar untuk bantuan sosial. Tidak kurang dari 9,8 juta unit usaha mikro telah menerima bantuan keberlanjutan usaha," ujarnya.
Ketiga, Jokowi menilai ekonomi dunia harus pulih secara bersama-sama. Beberapa negara di dunia telah mencatat pertumbuhan positif, namun hal itu dinilainya hanya akan bermanfaat jika terjadi secara bersamaan. Jokowi menjelaskan roda perekonomian dunia harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan.
Percepatan pemulihan ekonomi, kata Jokowi, harus dilakukan dengan tetap mengutamakan kesehatan serta pembangunan berkelanjutan.
"Ke depan, Kita harus mendorong investasi dalam pemulihan yang berketahanan, berkeadilan, dan hijau,a resilient, just, and green recovery," ucap Jokowi.
"Dukungan negara maju dalam transisi ekonomi hijau di negara berkembang harus diperkuat. Pembangunan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan pro-poor harus menjadi landasan," paparnya.
Keempat, memperkuat kemitraan global dengan prinsip 'no one left behind'. Artinya semua negara bergerak bersama tanpa ada satu pun yang tertinggal. Ia pun mendorong agar semua negara berkomitmen untuk menghindari 'me first policy'.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak surut meski di tengah pandemic yang disebutnya turut menggerus kemajuan yang selama ini telah dicapai. Apalagi mengingat saat ini ada sedikitnya 255 juta orang di dunia yang kehilangan pekerjaan, 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan, serta 83-132 juta orang yang terancam kelaparan dan mengalami malnutrisi.
Dia menegaskan, Indonesia juga kembali menyampaikan Voluntary National Review(VNR) yang ketiga atas capaian SDGs.
"VNR Indonesia diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia untuk pemulihan bersama yang lebih kuat agar dunia dapat meraih masa depan yang jauh lebih baik," tukasnya.
(osc)