Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Kamis (15/7). Mulai dari Indonesia disebut jadi episentrum Covid-19 di Asia hingga Malaysia Akan Setop gunakan Sinovac untuk vaksinasi nasional.
1. Kasus Baru Salip India, RI Disebut Jadi Episentrum Covid Asia
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor tertinggi dengan tambahan positif harian 54.517 orang pada Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia terus mencatat kenaikan infeksi Covid-19 hingga mencetak rekor kasus tertinggi dalam beberapa hari berturut-turut.
Indonesia disebut telah menjadi episentrum baru Covid-19 di Asia.
Associated Press dalam artikel berjudul "Indonesia reports 54,000 virus cases, becomes Asian hotspot" melaporkan infeksi harian Indonesia melampaui India, yang kini penularannya mulai reda.
Pada Hari Rabu, kasus harian di India jauh di bawah Indonesia dengan 41.854 orang
2. WHO Kritik Kebijakan Vaksin Berbayar Indonesia
Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Dr Ann Lindstrand, mengkritik kebijakan vaksin Gotong Royong Indonesia.
Dia mengatakan menerapkan mekanisme vaksin berbayar di tengah pandemi bisa menimbulkan masalah etika dan mempersempit akses masyarakat terhadap vaksin.
"Penting bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin dan pembayaran apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses, khususnya selama pandemi. Di saat bersama, kita membutuhkan cakupan dan jumlah vaksin bisa menjangkau semua pihak yang paling rentan," kata Lindstrand dalam jumpa pers di Jenewa seperti dikutip situs resmi WHO, Kamis (15/7).
Menurut Lindstrand alasan dasar penerapan vaksin berbayar saat ini tidak lah cukup kuat. Sebab, banyak negara yang mendapat jatah dosis vaksin Covid-19 melalui mekanisme kerja sama multilateral COVAX Facility yang berada di bawah WHO.
3. Malaysia Akan Setop Gunakan Sinovac untuk Vaksinasi Nasional
Pemerintah Malaysia menyatakan akan menghentikan penggunaan vaksin produksi China, Sinovac, untuk program vaksinasi nasional Covid-19 di negara jiran tersebut.
Seperti dilansir Reuters, dalam jumpa pers pada Kamis (15/7), Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba, beralasan penghentian penggunaan Sinovac disebabkan Negeri Jiran masih memiliki jumlah pasokan vaksin lain yang cukup untuk program vaksinasi nasional.
Oleh karena itu, sambungnya, penggunaan Sinovac hanya akan dilakukan hingga suplainya habis.
Adham menuturkan saat ini Malaysia semakin banyak menggunakan vaksin jenis mRNA buatan Pfizer-BioNTech.
"Bagi mereka yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer," kata Adham.
(dea)