Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada tahun ini menetapkan pelaksanaan haji tahun ini akan dilakukan secara beregu, untuk menjaga keamanan dan memudahkan penerapan protokol kesehatan.
Dilansir Saudi Gazette, Jumat (16/7), Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan dari 60 ribu jemaah yang diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini nantinya akan dibagi-bagi dalam kelompok yang masing-masing berisi 20 orang.
Setiap kelompok itu nantinya akan diberikan waktu tertentu untuk melakukan setiap rangkaian ibadah, mulai dari tawaf, wukuf, sa'i hingga melempar jumrah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan guna meminimalkan kerumunan dan kontak antara calon haji, dan memudahkan penerapan protokol kesehatan.
Lihat Juga : |
Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan sudah menyiagakan 25 ribu petugas, pengawas dan staf untuk membantu para calon haji.
Setiap regu calon haji bakal dikawal oleh tenaga medis dan staf penerjemah.
Satuan Tugas Khusus Pengamanan ibadah haji mulai hari ini memperketat pengamanan di wilayah sekitar Mekah untuk mencegah penyusup. Mereka memasang ratusan kamera pengawas untuk memantau situasi di sekitar lokasi ibadah haji.
Menurut Komandan Satuan Tugas Khusus Pengamanan Haji, Mayjen Muhammad Al-Bassami, hanya calon haji dan panitia serta seluruh staf yang terdaftar boleh memasuki Mekah.
Para calon haji yang terpilih itu sebanyak 60 ribu orang berasal dari 150 negara. Sebanyak 327 warga negara Indonesia yang sudah lama bermukim di Arab Saudi terpilih melakukan ibadah haji tahun ini.
Ibadah haji tahun ini masih digelar terbatas seperti tahun lalu karena ancaman pandemi virus corona (Covid-19).
Para calon haji akan tiba di Mekah pada 17 sampai 18 Juli dari empat lokasi miqat untuk berniat dan mengenakan ihram. Kemudian mereka akan melakukan Tawaf Qudum (selamat datang) mengelilingi Ka'bah, lalu kemudian menuju Padang Arafah untuk menjalani wukuf pada 19 Juli.
(ayp/ayp)