Kasus Covid Inggris Tembus 51 Ribu Jelang Cabut Wajib Masker
Lonjakan Covid-19 di Inggris kian parah, hingga mencapai 51 ribu kasus dalam 24 jam hingga Jumat (16/7), beberapa hari menjelang penghapusan kewajiban memakai masker pada pekan depan.
Pemerintah Inggris melaporkan bahwa kasus harian Covid-19 pada Jumat mencapai 51.870, tertinggi sejak pertengahan Januari lalu.
Dari keseluruhan data tersebut, 3.964 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. Angka rawat inap ini juga menjadi yang tertinggi sejak Maret lalu.
Kepala Tenaga Medis Inggris, Chris Whitty, mengatakan bahwa angka rawat inap akibat Covid-19 di negaranya meningkat dua kali lipat dalam tiga pekan.
Menurutnya, jika tren ini terus bertahan, Inggris dapat menghadapi lonjakan pasien di rumah sakit hingga mencapai "angka yang mengerikan."
Meski demikian, pemerintah Inggris tetap menyatakan bakal melonggarkan aturan pencegahan Covid-19, salah satunya mencabut regulasi wajib masker mulai pekan depan.
Dengan aturan tersebut, warga Inggris tak lagi wajib memakai masker di dalam ruangan, termasuk pertokoan, kereta, hingga bus.
Whitty pun mengingatkan bahwa Inggris sebenarnya masih belum siap melonggarkan aturan, apalagi dengan kemunculan Covid-19 varian Delta yang kini mendominasi kasus di negara tersebut.
Ia juga menganggap program vaksinasi yang bakal menjadi andalan pemerintah Inggris dalam menanggulangi pandemi ini juga tak cukup jika tak dibarengi dengan aturan ketat.
"Kita sama sekali belum pulih dari semua ini. Kita memang lebih baik karena program vaksin, obat, dan lain-lain. Namun, masih jauh perjalanan Inggris, apalagi dunia," ucap Whitty sebagaimana dikutip Associated Press.
(has)