Rekaman video detik-detik banjir yang merendam stasiun kereta api bawah tanah di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, China hingga menewaskan 25 orang ramai beredar di media sosial setempat.
Dilansir AFP, Kamis (22/7), di dalam rekaman video amatir itu terlihat kepanikan para penumpang kereta bawah tanah yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah kepungan air banjir yang terus ketinggiannya terus bertambah.
Di dalam rekaman itu terlihat para penumpang kereta api komuter bawah tanah Jalur 5 dihinggapi rasa panik akibat terjangan air banjir sangat deras masuk ke dalam stasiun hingga gerbong kereta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah penumpang sangat ketakutan mereka bakal tenggelam akibat banjir. Sedangkan penumpang lainnya berupaya menyelamatkan anak mereka supaya tidak tenggelam.
Dalam sebuah video terlihat seorang penumpang perempuan mencoba memecahkan kaca jendela gerbong untuk bisa keluar menyelamatkan diri dari serbuan air banjir.
"Air terus masuk dari sela-sela pintu gerbong kereta, dan kami hanya bisa berdiri di atas bangku gerbong," kata seorang saksi dalam rekaman yang diunggah di media sosial Weibo.
Seorang penumpang lain kereta bawah tanah yang juga pengguna Weibo terpaksa kembali ke gerbong untuk menyelamatkan diri karena derasnya air banjir yang masuk ke stasiun itu.
"Dalam setengah jam ketinggian air terus naik, mulai dari mata kaki, lutut dan hingga setinggi leher. Jaringan listrik padam dan satu setengah jam kemudian kami mulai kesulitan bernapas," kata saksi itu.
Tim penyelamat yang tiba lantas memecahkan kaca jendela gerbong dan menyelamatkan para penumpang. Namun, para penumpang terpaksa merelakan barang-barang mereka hilang ditelan banjir.
"Baju sampai tas ransel saya buang. Para penumpang berpegangan di tangga supaya bisa naik keluar dari stasiun," kata seorang penumpang lelaki yang selamat bernama Zhang.
Sampai saat ini korban meninggal akibat tenggelam dalam banjir di stasiun kereta bawah tanah itu mencapai 25 orang. Sementara ribuan orang lainnya mengalami cedera.
Penduduk setempat beralih menggunakan kereta bawah tanah untuk bepergian karena pemerintah menghentikan sementara kegiatan operasional moda transportasi darat lain akibat banjir.
Zhengzhou mengalami hujan lebat terus-menerus sejak Sabtu pekan lalu. Bahkan curah hujan itu dinilai yang paling lebat selama seribu tahun terakhir.
Hujan lebat juga memicu banjir di sejumlah titik di Zhengzhou. Para penduduk di wilayah lain mencoba mencari tahu kabar sanak keluarga atau rekan mereka di Zhengzhou yang tengah mengalami banjir.
(ayp/ayp)