Etnis Rohingya Makin Merana Akibat Kamp Pengungsi Banjir

CNN Indonesia
Kamis, 29 Jul 2021 05:15 WIB
Kamp pengungsi Rohingya di wilayah Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh dilanda banjir akibat curah hujan tinggi.
Kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. (AFP PHOTO / Dibyangshu SARKAR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kamp pengungsi Rohingya di wilayah Kutupalong, Distrik Cox's Bazar, perbatasan Bangladesh dan Myanmar dilanda banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah itu dalam sepekan belakangan.

Selain banjir, curah hujan tinggi menyebabkan tanah longsor pada Selasa lalu yang menewaskan lima pengungsi Rohingya. Hal itu membuat kehidupan para pengungsi Rohingya semakin sulit di tengah keterbatasan bahan pangan dan pandemi virus corona (Covid-19).

"Hujan terus turun dalam empat hari, sekarang rumah saya banjir. Kami bahkan tidak bisa makan dan karena saya juga punya anak hal ini semakin menyengsarakan," kata seorang pengungsi Rohingya, Khatija Begum, seperti dilansir Associated Press, Kamis (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begum sangat khawatir dengan kondisi banjir itu karena anaknya bisa sewaktu-waktu tenggelam saat terlelap tidur dan meninggal.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Cox's Bazar, saat ini ada sekitar lebih dari satu juta orang Rohingya yang tinggal di kamp pengungsian.

Wilayah kamp pengungsian Rohingya itu juga tidak luput dari berbagai kejadian alam mulai dari badai, musim hujan, banjir, tanah longsor dan ancaman bencana alam lainnya.

Etnis Rohingya itu kabur ke perbatasan Bangladesh sejak 2017 karena menyelamatkan diri dari kekerasan aparat keamanan dan kelompok radikal di Myanmar yang memburu mereka dengan alasan memburu pemberontak.

Dalam operasi militer itu, serdadu Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) dilaporkan membunuh, memperkosa dan membakar perkampungan etnis Rohingya. Menurut hasil penyelidikan tim khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), aksi kekerasan aparat keamanan Myanmar terhadap etnis Rohingya adalah perbuatan genosida atau pembersihan etnis.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER