KILAS INTERNASIONAL

China Lockdown Parsial hingga Myanmar 'Penyebar Super' Covid

CNN Indonesia
Jumat, 30 Jul 2021 06:26 WIB
Sederet berita meramaikan kabar internasional Kamis (29/7), mulai dari China lockdown parsial hingga PBB prediksi Myanmar jadi 'penyebar super' Covid di ASEAN.
Ilustrasi. (Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet berita meramaikan kabar internasional pada Kamis (29/7), mulai dari China menerapkan lockdown parsial akibat penyebaran corona varian Delta hingga PBB memprediksi Myanmar bakal jadi "penyebar super" Covid-19 di Asia Tenggara.

1. China Lockdown Parsial Usai Varian Delta Menyebar Meluas

China menerapkan lockdown parsial di Provinsi Jiangsu dan mengisolasi ratusan ribu warga di wilayah tersebut demi mengendalikan gelombang baru infeksi corona varian Delta.

"Warnet, bioskop, bar, karaoke, bahkan perpustakaan di Ibu Kota Nanjing juga telah ditutup," kata seorang pejabat gugus tugas Covid-19 Jiangsu, Lu Jing, kepada AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negeri Tirai Bambu mengambil keputusan ini setelah menerima laporan lonjakan kasus Covid-19 di beberapa provinsi dalam sepekan belakangan.

Lonjakan ini bermula ketika sembilan pekerja bandara Nanjing dinyatakan positif Covid-19 pada 20 Juli lalu. Sejak saat itu, Covid-19 terus meningkat, mencapai 171 kasus di Provinsi Jiangsu, hingga menyebar ke setidaknya empat provinsi lain.

Ini merupakan penyebaran Covid-19 varian Delta terbesar secara geografis dalam beberapa bulan terakhir di China.

[Gambas:Video CNN]

2. PBB Prediksi Myanmar Jadi 'Penyebar Super' Covid di ASEAN

Masih terkait pandemi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai Myanmar berisiko menjadi negara "penyebar super Covid-19" di kawasan Asia Tenggara menyusul infeksi virus corona yang terus melonjak di negara itu.

Pelapor Khusus PBB soal HAM Myanmar, Tom Andrews, mengatakan bahwa prediksi itu didasari pada situasi Myanmar yang sedang menghadapi gelombang penularan Covid-19 paling parah dan di saat bersamaan krisis politik dan ekonomi akibat kudeta militer masih berlangsung.

"Myanmar menjadi penyebar super Covid-19 dengan varian Delta yang sangat mematikan ini dan bentuk penyakit lainnya yang sangat berbahaya, sangat mematikan, sangat menular. Ini sangat, sangat berbahaya dengan berbagai alasan," kata Andrews dalam sebuah wawancara dengan The Guardian.

Andrews mengatakan komunitas internasional, termasuk negara tetangga Myanmar, perlu bertindak cepat mengulurkan bantuan atau mereka akan menerima konsekuensi dari gelombang penularan Covid-19 yang tidak terkendali di dekat perbatasan.

"Ini hanya fakta bawah Covid-19 tidak melihat kebangsaan atau perbatasan dan ideologi partai politik. Ini adalah penyakit yang memiliki peluang membunuh yang sama. Ini adalah wilayah rentan terhadap penderitaan yang lebih besar karena Myanmar menjadi negara penyebar (Covid-19) super," katanya.

PBB khawatir karena sekitar sepertiga populasi dunia tinggal di negara tetangga Myanmar, seperti Bangladesh, China, Rusia, dan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

3. Gempa 8,1 Alaska Jadi Ancaman Tsunami di Selandia Baru

Selain masalah Covid, gempabumi berkekuatan magnitudo 8,1 di Semenanjung Alaska, Amerika Serikat, pada Rabu (28/7), juga menjadi perhatian karena sempat dikabarkan menimbulkan ancaman bagi Selandia Baru.

Badan Penanggulangan Darurat Nasional Selandia Baru sedang menilai ancaman tsunami di Selandia Baru menyusul gempa di Alaska.

"Kami terus menilai apakah gempa Alaska telah menciptakan tsunami yang dapat mempengaruhi Selandia Baru. Kami akan memberikan pembaruan segera setelah penilaian awal ini selesai," kata badan itu diakun Twitter resminya, Kamis (29/7).

Namun setelah itu, Kedutaan Besar RI di Wellington menyatakan tidak ada peringatan tsunami di Selandia Baru sejauh ini.

Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan sampai saat ini, gempa bumi dangkal yang mengguncang Semenanjung Alaska masih dianalisis oleh ahli tsunami dan gempa Selandia Baru.

"Dampak gempa di Alaska lagi dipelajari oleh Tsunami Experts Panel dan National Emergency Management Agency. Namun, diperkirakan tidak akan ada potensi tsunami di Selandia Baru," kata Tantowi saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Kamis (29/7).

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER