China mendeteksi infeksi corona tertinggi dalam 6 bulan belakangan setelah menggelar tes Covid-19 massal pada Rabu (4/8).
AFP melaporkan bahwa China mendeteksi 71 kasus penularan lokal baru pada Rabu, membuat pemerintah sejumlah daerah memperketat lockdown.
Pemerintah China bergerak cepat karena ini merupakan kasus penularan terbanyak dalam enam bulan belakangan. China sempat dianggap sukses menangani pandemi di negaranya, padahal virus corona pertama kali ditemukan di wilayah mereka di Wuhan pada 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sistem tes dan pelacakan luas serta lockdown ketat, China berhasil meredam kasus Covid-19 pada 2020 lalu.
Namun, kasus Covid-19 di China kembali melonjak setelah ditemukan klaster bandara di Nanjing. Mulanya, sembilan petugas kebersihan di bandara itu teridentifikasi positif Covid-19.
Para petugas bandara itu disebut tertular Covid-19 setelah membersihkan pesawat yang baru tiba dari Rusia dan membawa penumpang positif virus corona.
Hingga saat ini, pemerintah China sudah melakukan tes terhadap 9,2 juta penduduk di Nanjing. Namun, kasus Covid-19 di China masih terus bertambah, terutama akibat kemunculan corona varian Delta.
Berdasarkan data pemerintah setempat, Covid-19 varian Delta sudah menyebar di lebih dari 20 kota dan belasan provinsi lain.
Lonjakan ini terjadi di tempat-tempat yang dikenal sebagai kawasan wisata, seperti Nanjing dan Zhangjiajie. Pemerintah setempat pun menerapkan lockdown dan meminta semua pihak menghentikan perjalanan ke daerah-daerah tersebut.
Selain itu, China juga untuk pertama kalinya melaporkan kembali kasus Covid-19 di Wuhan, tempat corona pertama kali terdeteksi pada 2019 lalu.
Secara keseluruhan, China telah melaporkan total 93.193 infeksi Covid-19 dengan 4.636 kematian sejak awal pandemi.