Ratusan Tentara Afghanistan di Kunduz Menyerah ke Taliban

CNN Indonesia
Kamis, 12 Agu 2021 16:46 WIB
Ratusan prajurit Afghanistan menyerah kepada Taliban setelah bertempur mempertahankan Bandara Kunduz, Provinsi Kondoz.
Ilustrasi tentara Afghanistan. Ratusan prajurit Afghanistan dari Divisi 217 Angkatan Darat akhirnya menyerah kepada gerilyawan Taliban setelah bertempur sengit untuk mempertahankan Bandara Kunduz, Provinsi Kondoz. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan prajurit Afghanistan dari Divisi 217 Angkatan Darat akhirnya menyerah kepada gerilyawan Taliban setelah bertempur sengit untuk mempertahankan Bandara Kunduz, Provinsi Kondoz sejak Senin lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (12/8), Taliban menangkap ratusan pasukan Afghanistan yang menyerah dalam pertempuran memperebutkan bandara itu.

Menurut tokoh masyarakat di Dewan Provinsi Kondoz, Zargul Alemi, mereka diminta menjadi penengah untuk merundingkan kesepakatan damai dengan pasukan Afghanistan, dengan syarat tentara yang menyerah tidak dilukai. Para komandan di bandara dan markas tentara kemudian sepakat menyerah dan tinggal dengan sejumlah kecil pasukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan sebagian serdadu diminta segera kabur ke wilayah pegunungan terdekat. Milisi Taliban juga menyita persenjataan dan kendaraan militer Afghanistan yang rata-rata bantuan dari Amerika Serikat.

Menurut Alemi ada sekitar 2.000 tentara Afghanistan yang ditempatkan di bandara sekaligus pangkalan militer itu.

Pasukan Afghanistan berupaya mempertahankan bandara itu setelah terdesak dan mundur saat bertempur dengan gerilyawan Taliban di Kota Kunduz. Namun, mereka akhirnya menyerah.

Gerilyawan Taliban kini menguasai Kota Taluqan (Provinsi Takhar), Farah (Provinsi Farah), Sar-e-Pul (Provinsi Sar-e-Pul) Kunduz (Provinsi Kondoz), Sheberghan (Provinsi Jawzan), Zaranj (Provinsi Nimruz), Aibak (Provinsi Samangan), Lashkar Gah (Provinsi Helmand), Faizabad (Provinsi Badakhshan) dan Poli-Khumri (Provinsi Baghlan).

Taliban menggencarkan serangan terhadap militer Afghanistan setelah meneken kesepakatan damai dengan Amerika Serikat. Serangan itu dilakukan setelah AS dan NATO setuju menarik seluruh pasukan mereka di negara itu hingga 11 September mendatang.

Sejumlah pakar memperkirakan ibu kota Kabul bakal jatuh direbut dalam 90 hari jika pemerintah Afghanistan tidak mampu membendung serangan Taliban.

Keraguan yang mengemuka saat ini adalah sampai kapan pemerintah Afghanistan bisa bertahan dari serangan Taliban yang semakin gencar. Selain itu, jika kesepakatan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban tidak juga tercapai dikhawatirkan negara itu kembali jatuh ke dalam perang saudara seperti pada 1990-an silam.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER