Perempuan Afghanistan Enggan Keluyuran Usai Taliban Berkuasa

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 13:30 WIB
Kaum perempuan Afghanistan memilih berdiam di rumah setelah Taliban menguasai Ibu Kota Kabul.
Gerilyawan Taliban berjaga setelah menduduki Ibu Kota Kabul, Afghanistan. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kaum perempuan Afghanistan dilaporkan tidak lagi terlihat lalu lalang di jalanan Ibu Kota Kabul, setelah Taliban menduduki wilayah itu lebih dari 48 jam dan merebut istana kepresidenan.

Seperti dilansir CNN, Rabu (18/8), penduduk perempuan di Kabul dilaporkan memilih tidak keluar rumah sejak Taliban menguasai kota itu pada Minggu pekan lalu.

Para perempuan di Kabul yang terpaksa keluar rumah memilih berpakaian lebih tertutup dan mengenakan cadar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keresahan juga dirasakan oleh sejumlah perempuan Afghanistan yang dalam satu dasawarsa terakhir bekerja dan keluar rumah tanpa khawatir oleh Taliban. Mereka merasa bisa saja menjadi sasaran Taliban sewaktu-waktu.

"Saya memikirkan masa depan saya, dua anak perempuan saya. Apa yang akan terjadi jika mereka membunuh saya, dua anak perempuan akan menjadi yatim," kata seorang warga perempuan di Kabul yang enggan ditulis namanya.

Perempuan itu mengatakan dia bekerja untuk sejumlah lembaga swadaya masyarakat dunia di Afghanistan. Dia sudah meminta tolong kepada tempatnya bekerja supaya bisa diberangkatkan ke luar negeri, tetapi sampai saat ini permohonan itu tidak ditanggapi.

"Tidak mudah memang, bekerja sepuluh tahun dengan organisasi internasional dan tidak ada satupun yang membantu saya," katanya.

Dalam jumpa pers perdana, Taliban menyatakan mereka akan mengampuni penduduk Afghanistan yang pernah bekerja untuk pemerintahan sebelumnya atau bagi militer asing, serta menjaga hak-hak para perempuan. Mereka juga menyatakan akan tetap menjaga keselamatan dan keamanan seluruh penduduk Afghanistan serta bekerja sama dengan negara lain.

Juru Bicara Biro Politik Taliban, Suhail Shaheen, dalam jumpa pers di Doha, Qatar, menyatakan akan menjaga hak-hak perempuan, termasuk buat menempuh pendidikan hingga universitas.

"(Perempuan) boleh mendapatkan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat tinggi, artinya universitas. Kami sudah menyampaikan kebijakan ini dalam konferensi internasional di Moskow (Rusia) dan dalam konferensi di di sini di Doha," ujar Shaheen seperti dilansir AFP.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER