Jelang Lengser, Muhyiddin Siap Kembali Jadi PM Malaysia

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 14:35 WIB
PM sementara Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengunggah video berisi rekam jejaknya selama 18 bulan menjabat usai mengundurkan diri.
Istana Kerajaan Malaysia. (MOHD RASFAN / AFP)

Koalisi Perikatan Nasional saat ini didukung oleh 100 anggota parlemen, dan masih membutuhkan 111 anggota parlemen untuk bisa membentuk mayoritas sederhana di Parlemen Malaysia dan menjalankan pemerintahan.

"Banyak orang Malaysia bertanya, 'Abah, tolong bertahan dan jangan berhenti, kami mencintaimu.' Sangat menyentuh. Saya berharap, saya bisa melakukan itu tetapi di bawah demokrasi parlementer, posisi perdana menteri berdasarkan ketentuan Konstitusi Federal," kata Muhyiddin.

Muhyiddin juga mengindikasikan akan tetap memimpin Partai Bersatu dalam pemilihan umum berikutnya yang kemungkinan berlangsung sebelum 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insya Allah jika orang-orang menganggap rapor kami selama setahun terakhir ini bagus, dan jika mereka merasa nyaman melihat wajah abah lagi, kami akan memberi mereka kesempatan untuk mempertimbangkan untuk memilih kami lagi," katanya seperti dikutip The Malaysian.

Sebuah editorial di harian berbahasa Melayu, Sinar Harian, juga melontarkan pujian kepemimpinan Muhyiddin.

"Kekuatan Muhyiddin untuk melewati semua rintangan sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia adalah seorang negarawan yang terukir dalam sejarah negara ini," tulisnya.

"Karier politiknya belum berakhir. Dalam politik Malaysia, apa pun bisa terjadi dan hanya waktu yang akan menjawabnya," tambahnya.

Beberapa pengamat pun tidak mengesampingkan kemungkinan Muhyiddin kembali sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia.

"Muhyiddin belum bisa dikesampingkan. Jika terjadi kebuntuan, rencana perdamaiannya bisa diterima baginya untuk kembali sebagai Perdana Menteri minoritas (CSA) dengan Pakatan Harapan atau setidaknya Partai Aksi Demokratik," kata ilmuwan politik dari Jeffrey Cheah Institute, Wong Chin Huat.

Pernyataan Wong Chin merujuk pada reformasi yang ditawarkan Muhyiddin kepada oposisi pada Jumat pekan lalu. Namun, piha lain mengatakan peluang Muhyiddin kembali ke tampu kekuasaan amat tipis.

"Rakyat tidak akan menginginkan pemerintahan yang sama seperti sebelumnya. Ketika ada kehilangan mayoritas yang menyebabkan pemerintahan PN jatuh, maka dukungan dan popularitasnya sebagai PM juga akan hilang," kata pengamat sosial politik dari University Malaya, Awang Azman Awang Pawi.

(isa/ayp)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER