Evakuasi Kacau, Taliban Desak Warga Tinggalkan Bandara Kabul
Taliban mendesak warga Afghanistan segera meninggalkan Bandara Kabul setelah belasan orang dilaporkan tewas karena berbagai insiden terkait proses evakuasi dari negara itu yang kacau balau.
"Kami tidak ingin melukai siapapun di bandara," kata pejabat Taliban yang menolak disebutkan identitasnya pada Rabu (18/8).
Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Taliban mengatakan sejauh ini ada 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara Kabul.
Pejabat Taliban menuturkan belasan orang tewas itu disebabkan tembakan senjata atau terinjak-injak dalam kerumunan massa yang berebut menaiki pesawat yang terparkir di landasan pacu bandara.
Taliban meminta orang-orang yang masih berkerumun di bandara untuk pulang jika mereka tidak memiliki hak dan syarat untuk bepergian.
Pejabat Taliban mengatakan para anggotanya terpaksa melepaskan tembakan ke udara agar dapat membubarkan kerumunan di bandara Kabul.
"Tapi kami tidak berniat melukai siapa pun," ucap pejabat tersebut kepada Reuters.
Sejumlah saksi mata menuturkan pasukan Taliban melarang orang-orang masuk ke kompleks bandara, termasuk mereka yang memiliki dokumen resmi untuk pergi.
"Ini benar-benar bencana. Taliban menembak ke udara, mendorong orang, memukuli mereka dengan senapan AK47," kata salah satu warga yang berupaya menerobos masuk Bandara Kabul.
Sejak Taliban menduduki Kabul dan Istana Kepresidenan Afghanistan pada 15 Agustus, warga ibu kota dan wilayah lainnya berupaya mengungsi mencari tempat berlindung yang aman.
Lalu lintas di Kabul dilaporkan kacau balau dan ribuan orang menyerbu bandara agar bisa keluar dari Afghanistan sesegera mungkin.
Video yang beredar menunjukkan ribuan warga membanjiri landasan pacu Bandara Kabul. Dalam sebuah video terlihat kerumunan orang berusaha naik dan menghalangi salah satu pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat yang tengah berjalan menuju landasan pacu.
Banyak warga yang nekat menaiki roda, sayap, hingga atap pesawat demi bisa mendapat kursi terbang keluar Afghanistan.
Media lokal bahkan melaporkan beberapa orang tewas akibat terjatuh dari pesawat saat pesawat tersebut lepas landas. Menurut laporan Reuters, militer AS menemukan bagian tubuh manusia pada satu bagian roda pendaratan, setelah salah satu pesawat mereka yang mengangkut pengungsi dari Kabul mendarat di pangkalan udara setempat.
Militer AS sampai saat ini masih menyelidiki hal itu.
Hingga Kamis (19/8), sejumlah negara juga masih berupaya mengirimkan penerbangan ke Afghanistan untuk memulangkan warganya dan mengangkut warga Afghanistan yang mencari perlindungan ke luar negeri.
"Semua orang ingin keluar Afghanistan. Setiap hari lebih buruk dari hari sebelumnya. Kami menyelamatkan diri sendiri tetapi tidak bisa menyelamatkan keluarga kami," kata seorang pengungsi Afghanistan yang berhasil dievakuasi ke Jerman.
(rds/ayp)