Dubes Afghanistan Minta Interpol Tahan Presiden Ghani

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 18:07 WIB
Kedubes Afghanistan di Tajikistan meminta Interpol menahan Presiden Ashraf Ghani yang kabur sambil membawa lari uang negara US$169 juta.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. (AFP/NICHOLAS KAMM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar Afghanistan di Tajikistan meminta Interpol menahan mantan Presiden Ashraf Ghani yang melarikan diri ke luar negeri sambil membawa kabur uang negara senilai US$169 juta.

Duta Besar Afghanistan di Dushanbe, Muhammed Zahir Agbar, menggambarkan pelarian Ghani setelah Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan dan Ibu Kota Kabul sebagai bentuk "pengkhianatan terhadap negara dan bangsa".

Agbar pun mengakui Wakil Presiden Amrullah Saleh sebagai penjabat presiden Afghanistan yang sah saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan berdasarkan konstitusi Afghanistan, wakil presiden pertama menjadi penjabat presiden jika presiden tidak bisa menjalankan tugas akibat berhalangan tetap, dalam pelarian, atau meninggal dunia.

Dalam jumpa pers di Dushanbe pada Rabu (18/8), Agbar pun menyatakan telah menginstruksikan staf kedutaannya untuk menghapus foto Ghani dan menggantinya dengan foto Saleh.

Agbar juga menggarisbawahi bahwa negosiasi pihak terkait untuk pembentukan pemerintahan yang komprehensif terus berlanjut di Doha, Qatar. Masyarakat Afghanistan, paparnya, masih menunggu hasil perundingan.

Dikutip kantor berita Anadolu Agency, Agbar mengungkapkan harapannya bahwa masyarakat internasional dapat membantu membangun perdamaian dan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan.

Beberapa hari setelah melarikan diri keluar negeri, Ghani dikonfirmasi berada di Uni Emirat Arab (UEA). Ia dikabarkan kabur dari Afghanistan sambil membawa lari sejumlah besar uang negara.

Kementerian Luar Negeri UEA mengonfirmasi mereka menyambut kedatangan Ghani dan keluarganya dengan alasan kemanusiaan.

Melalui siaran video di laman Facebook-nya, Ghani mengatakan bahwa ia tak ingin berlama-lama di UEA dan "sedang membicarakan" rencana kepulangannya.

Ghani kemudian menegaskan dia pergi dengan tujuan kebaikan, dan bukan untuk kesejahteraan dirinya. Ia menuturkan kepergiannya ke luar negeri demi menghindari pertumpahan darah di Afghanistan.

Meski begitu, masyarakat Afghanistan murka atas sikap Ghani tersebut yang dianggap menelantarkan negara dan warganya di tangan Taliban.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER