Taliban dilaporkan menerapkan aturan jam malam di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, dan sejumlah daerah lainnya pada pekan ini, setelah mereka mengambil alih kekuasaan.
Kantor berita Khaama Press melaporkan bahwa Taliban memberlakukan jam malam di Kabul mulai pukul 21.00 hingga subuh.
Warga di Kabul tak diperbolehkan meninggalkan rumah saat jam malam. Mereka hanya boleh keluar jika dalam kondisi darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerilyawan Taliban disebut telah memberlakukan jam malam di Kabul tanpa batasan waktu, dari pukul 21.00 hingga waktu Subuh setempat, warga baru diizinkan keluar jika dalam kondisi darurat.
Lihat Juga : |
"Anggota Imarah Islam di Afghanistan telah mengumumkan jam malam di setiap masjid di Kabul dan telah membagikan nomor kontak mereka jika penduduk membutuhkan bantuan setelah pembatasan jam malam," demikian laporan Khaama yang dikutip TASS, Rabu (19/8).
Laporan itu berlanjut, "Jam malam dikatakan berlaku sampai pengumuman berikutnya."
Selain itu, Taliban juga memberlakukan jam malam di sejumlah daerah lainnya di Afghanistan, salah satunya di Kota Khost.
Jam malam ini diberlakukan tak lama setelah beredar video yang memperlihatkan aksi protes warga terhadap Taliban setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Seorang sumber Taliban mengatakan kepada CNN bahwa semua pergerakan warga dilarang selama "pasukan gabunang Emirat Islam melakukan operasi pembersihan."
Usai Taliban menduduki Kabul dan istana kepresidenan pada pekan lalu, ketegangan di wilayah tersebut meningkat.
Ketegangan memuncak saat perayaan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada 19 Agustus, peringatan dari akhir penjajahan Inggris pada 1919 silam.
Di hari peringatan itu, warga Afghanistan membanjiri jalan-jalan Kabul dengan membawa bendera nasional hitam, merah, dan hijau.
Sementara itu, Taliban sudah mengibarkan benderanya sendiri di sudut-sudut kota, termasuk gedung pemerintahan.
Salah seorang saksi mengatakan kelompok itu melepas tembakan ke udara untuk mencoba membubarkan aksi protes tersebut. Belum diketahui apakah ada yang terluka atau tidak dalam insiden itu.
Menurut pantauan CNN, konvoi besar Taliban juga telah dikerahkan melalui jalan-jalan kota. Konvoi itu terdiri dari dua hingga tiga truk pikap dengan sedikitnya enam anggota di masing-masing kendaraan. Mereka mengitari beberapa wilayah kota dengan sirine yang meraung.
Tembakan sporadis juga terdengar lebih intens daripada hari-hari sebelumnya.
Taliban sendiri mengklaim ingin membentuk pemerintah yang inklusif, moderat, melibatkan perempuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Namun, kekacauan di Kabul dan sejumlah titik lainnya membuat banyak pihak skeptis akan pernyataan Taliban.
(isa/has)