Otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) angkat bicara soal persenjataan baru kelompok milisi Taliban.
Sebelumnya, Taliban yang menduduki sejumlah kota dan istana kepresidenan Afghanistan mendapatkan pasokan persenjataan baru setelah berhasil merampas persenjataan peninggalan AS di negara itu.
Persenjataan peninggalan AS yang baru ditemukan Taliban kemungkinan bukan hanya senjata ringan. Seorang pejabat AS meyakini Taliban mengendalikan kendaraan lapis baja, termasuk Humvee AS hingga helikopter Black Hawk dan pesawat militer lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga khawatir bahwa beberapa mungkin berakhir di tangan orang lain yang mendukung perjuangan Taliban," kata pejabat AS itu, seperti dikutip CNN, Sabtu (21/8).
"Ketakutan terbesar saya adalah bahwa persenjataan canggih akan dijual kepada musuh kita dan aktor non-negara lainnya yang berniat menggunakannya untuk melawan kami dan sekutu kami," sambungnya.
Sejumlah foto dan video menunjukkan Taliban membawa karabin M4 dan senapan M16 yang dipasok AS memicu pertanyaan tentang berapa banyak persenjataan AS yang dimiliki Taliban.
Sementara para pejabat AS, menyatakan masih terlalu dini untuk memberikan rincian tentang senjata dan kendaraan yang sekarang berada di bawah kendali Taliban. Para pejabat Pentagon pun menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini
"Ketika menyangkut peralatan yang disediakan AS yang masih berada di Afghanistan dan mungkin tidak berada di tangan ANSF [Afghan National Security Force], ada beberapa opsi yang kami miliki untuk mencoba mengatasi masalah itu," ucap juru bicara Pentagon, John Kirby, Kamis lalu.
"Kami jelas tidak ingin melihat peralatan kami di tangan mereka yang akan bertindak melawan kepentingan kami atau kepentingan rakyat Afghanistan, dan meningkatkan kekerasan dan ketidakamanan di dalam Afghanistan," tambahnya.
Saat ini, tidak ada rencana AS untuk mengambil tindakan apa pun untuk menghancurkan senjata dengan menggunakan serangan udara atau cara lainnya.
"Kecuali ada sesuatu yang menimbulkan ancaman langsung terhadap pasukan AS di bandara," kata pejabat pemerintah AS kepada CNN.
Diketahui, Taliban yang berhasil menduduki sejumlah kota dan istana kepresidenan Afghanistan mendapat pasokan persenjataan baru setelah berhasil merampas persenjataan peninggalan AS di negara itu.
Sebab, selama beberapa dekade gerilyawan Taliban hanya menggunakan senjata lawas peninggalan Rusia, bahan peledak improvisasi, dan rudal darat. Persenjataan ini digunakan untuk berperang dengan pesawat perang canggih dan kendaraan lapis baja Amerika Serikat.
AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk memasok militer Afghanistan dengan alat-alat untuk mengalahkan Taliban, tetapi jatuhnya Kabul dan kota-kota besar lainnya dengan cepat telah meninggalkan sebagian besar persenjataan itu di tangan para pemberontak.
Di media sosial, tampak para pejuang Taliban berpose dengan senapan buatan Amerika dan kendaraan perang yang sarat dengan senjata berat dan artileri.
Berikut adalah beberapa barang rampasan perang yang ditinggalkan tentara Afghanistan saat mereka melarikan diri, menyerah, atau membelot ke Taliban antara lain kendaraan militer, helikopter, drone, senjata, serta kacamata inframerah.
(mth/agn)