China menjadi negara pertama yang dianggap berhasil meredam Covid-19 varian delta, dengan tidak adanya laporan penularan kasus sejak bulan Juli.
Kemarin, Senin (23/8), China mencatat 21 kasus impor lokal dan nol infeksi bergejala yang ditularkan secara lokal. Laporan ini menjadi pertama kalinya, tak ada kasus lokal sejak 16 Juli.
CNN melaporkan, menurut Lembaga Nasional Kesehatan China (NHC), negara ini juga melaporkan 16 kasus tanpa gejala, yang seluruhnya berasal dari kasus impor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tren itu berlanjut, China bisa menjadi negara pertama di dunia yang mampu mengendalikan varian Delta.
Sebelumnya, negara ini juga mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat merebaknya varian Delta pada 20 Juli, saat klaster terdeteksi di kalangan staf bandara di Nanjing.
Lihat Juga : |
Sejak saat itu, virus menyebar ke lebih dari 31 provinsi dan menginfeksi 1.200 orang. Lonjakan kasus yang dipicu varian Delta menjadi tantangan terbesar China menyoal kebijakan virusnya yang ketat.
Pejabat lokal di China kemudian menerapkan penutupan wilayah, menggelar pengujian massal dan mengintensifkan pelacakan serta membatasi perjalanan domestik sebagai respons atas meluasnya varian Delta.
Sejumlah upaya itu tampaknya berhasil. Infeksi harian dilaporkan terus menurun selama satu pekan terakhir, dengan angka yang berkisar di puluhan. Padahal dua minggu sebelumnya, kasus harian mencapai lebih dari 100.
China adalah negara yang menerapkan perhitungan terpisah antara kasus yang bergejala, tanpa gejala dan tidak menyertakan pembawa virus tanpa gejala dalam perhitungan resmi kasus yang dikonfirmasi.
Negara ini juga menjadi salah satu negara yang berupaya semaksimal mungkin untuk menahan laju penyebaran virus corona di wilayahnya.
Pihak berwenang menutup perbatasan untuk hampir semua orang asing, memberlakukan karantina ketat untuk pendatang yang tiba di China, menetapkan penutupan wilayah, melakukan tes massal, mengintensifkan pelacakan kontak.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL AS Evakuasi 16 Ribu Sehari hingga Putin Ketar-ketir |
Lebih dari setahun upaya itu sebagian berhasil membuat kasus Covid-19 di China mendekati nol.
Namun merebaknya varian Delta, membuat pemerintah China memutar otak untuk menerapkan aturan yang betul-betul bisa mengurangi penyebaran varian itu.
Australia, juga menjadi negara yang terdampak varian Delta. Pemerintah kemudian menerapkan penutupan di sejumlah wilayah. Namun, lockdown itu tak bisa berlangsung lama.
Mereka kemudian mengalihkan fokusnya dari mengurangi jumlah kasus menjadi memeriksa banyak orang yang sakit parah akibat Covid-19 dan membutuhkan rawat inap.
China, sementara itu, tampaknya dengan tegas berpegang teguh pada pendekatan nol Covid-19.
Negara ini juga terus meningkatkan upaya vaksinasi. pada hari Minggu (22/8), China telah menyuntikkan 1,94 miliar dosis vaksin buatannya.
Menurut NHC, lebih dari 135 dosis telah diberikan kepada per 100 orang, rasio yang lebih tinggi dari Inggris dan Amerika Serikat.