Taliban Mulai Main Mata, China Diajak Bangun Afghanistan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 22:40 WIB
Taliban menyatakan mereka siap menyambut China jika ingin terlibat dalam proses membangun kembali Afghanistan.
Ilustrasi anggota Taliban. Taliban menyatakan mereka siap menyambut China buat terlibat dalam proses membangun kembali negara itu yang selama ini diliputi peperangan. (AP/Rahmat Gul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban menyatakan mereka siap menyambut China jika ingin terlibat dalam proses membangun kembali Afghanistan yang selama ini diliputi peperangan.

Menurut Taliban, China selama ini selalu berperan mendukung perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.

"China adalah negara besar dengan kemampuan dan perekonomian yang kuat. Saya pikir mereka bisa memainkan peran sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi dan rekonstruksi Afghanistan," kata Juru Bicara Taliban, Shuhail Shaheen, dalam wawancara dengan stasiun televisi CGTN, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Shaheen, peranan China bisa meningkatkan peranan mereka di Afghanistan karena tidak memerangi mereka seperti yang dilakukan Rusia dan Amerika Serikat.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan warga dunia seharusnya mendukung dan membantu mengarahkan dan tidak bersikap menekan Taliban di Afghanistan.

"Warga dunia harus harus menggugah dan membantu mengarahkannya ke arah yang lebih positif ketimbang terus memberi tekanan," kata Wang Yi.

Akan tetapi, sampai saat ini China belum mengakui Taliban sebagai pemerintah sah di Afghanistan. Namun, pada Juli lalu Wang mengundang Kepala Biro Politik Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, ke Tianjin.

Dalam pertemuan itu Wang Yi berharap Taliban bisa berperan penting dalam perdamaian dan rekonstruksi Afghanistan dan mewujudkan kebijakan sesuai prinsip Islam yang moderat.

Selain itu, Wang berharap Taliban tidak melindungi atau memberi tempat kepada Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM). Sebab China menilai mereka sebagai kelompok separatis dan memicu pergolakan di wilayah Xinjiang, yang menjadi rumah bagi etnis Uighur dan minoritas lain yang beragama Islam.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER