Respons Balon Api, Israel Bom Fasilitas Hamas di Gaza
Israel mengebom fasilitas Hamas di Gaza sebagai respons adanya balon-balon pembakar yang diluncurkan dari wilayah Palestina dan memicu kebakaran di Israel selatan.
Militer Israel menargetkan fasilitas produksi senjata dan tempat peluncuran roket milik Hamas, kelompok pemberontak yang menguasai Gaza.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban yang terdampak akan serangan itu.
Sejak gencatan senjata antara Israel-Hamas yang disepakati pada Mei lalu, gerilyawan Gaza secara sporadis mengirim balon berisi bahan bakar ke Israel.
Tindakan itu membuat Israel melancarkan serangan balik ke fasilitas Hamas.
Dikutip Reuters, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengatakan peluncuran balon itu memicu kebaran di ladang israel di sepanjang perbatasan Gaza.
Palestina mengaku balon itu bertujuan menekan Israel agar melonggarkan pembatasan di jalur Gaza dan mengizinkan bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Kekerasan lintas perbatasan telah meningkat meski ada pengumuman dari Israel soal dimulainya kembali bantuan Qatar ke Gaza, pekan lalu. Langkah ini disebut turut memperkuat gencatan senjata yang nampak rapuh.
Tempo hari, tepatnya pada Sabtu (21/8) dalam peringatan 42 tahun pembakaran Masjidil Aqsa, demonstran Palestina membakar ban dan melemparkan bahan peledak di sepanjang perbatasan.
Menghadapi pengunjuk rasa itu, pasukan Israel menembak dan melukai 41 warga Palestina. Dua orang dilaporkan dalam keadaan kritis, kata petugas medis.
Sementara, tembakan dari pihak Palestina menyebabkan seorang tentara mengalami luka serius, menurut militer Israel.
Lihat Juga : |
Tindakan milisi Palestina disebut muncul karena Israel yang menyerang demonstran Palestina dalam aksi peringatan itu.
Beberapa hari sebelum kekerasan tersebut terjadi, kelompok milisi Gaza meluncurkan roket ke Israel namun berhasil digagalkan oleh sistem anti-rudal Iron Dome. Serangan ini merupakan serangan roket pertama sejak gencatan senjata 21 Mei.
Sebelum gencatan senjata, konflik meletus antara Hamas dan militer Israel. Mereka saling serang selama 11 hari. Akibat serangan itu, lebih dari 250 warga Palestina dan 13 warga Israel tewas.
Israel dengan ketat membatasi pergerakan keluar dari Gaza, wilayah yang merupakan rumah bagi 2 juta warga Palestina.
Sementara Mesir memutuskan menutup perbatasan dengan jalur Gaza di Rafah, kemarin, Senin (23/8). Pemerintah tak membeberkan alasan penutupan itu.
(isa/bac)