Taliban Peringatkan AS 'Konsekuensi' jika Evakuasi Molor

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 07:39 WIB
Taliban memberi peringatan kepada Amerika Serikat bakal ada 'konsekuensi' jika penarikan pasukan dan evakuasi mengalami kemoloran.
Taliban kuasai Istana Presiden di Kabul. (AP/Zabi Karimi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban memberi peringatan kepada Amerika Serikat bakal ada 'konsekuensi' jika penarikan pasukan dan evakuasi mengalami penundaan dari kesepakatan yakni 31 Agustus.

Kepada Sky News via AFP, juru bicara Taliban Suhail Shaheen menegaskan permintaan tambahan waktu penarikan sama saja dengan perpanjangan pendudukan di Afghanistan.

"Jika AS atau Inggris ingin mendapatkan tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya tidak. Tentu akan ada sejumlah konsekuensinya," ucap Shaheen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden AS Joe Biden dan sejumlah negara sekutu AS sebelumnya mengharapkan perpanjangan waktu untuk proses evakuasi para warga dari Afghanistan. Sebelumnya disepakati bahwa penarikan sepenuhnya pasukan AS dan sipil dari negara itu paling lambat pada 31 Agustus.

Namun, Biden khawatir waktu itu tidak cukup lantaran ribuan orang yang ingin keluar dari negara tersebut.

AS dan negara-negara sekutunya yang tergabung dalam G7 berencana melakukan pertemuan untuk membahas persoalan tersebut.

"Tujuannya adalah mengevakuasi orang-orang sebanyak mungkin," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby, kepada AFP.

"Fokusnya saat ini adalah berusaha yang terbaik (untuk mengevakuasi semuanya) pada akhir bulan ini," Kirby menambahkan.

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan sebelumnya mengatakan bahwa Gedung Putih sebenarnya bisa mengevakuasi semua warga AS sesuai deadline. Persoalannya adalah pihaknya juga harus mengevakuasi mayoritas warga negara Afghanistan yang juga ingin meninggalkan negara mereka.

Proses evakuasi di Bandara Kabul juga sempat mengalami kekacauan sehingga menyebabkan delapan orang meninggal.

Taliban sendiri dalam konferensi pers setelah menguasai Afghanistan, berjanji akan membangun pemerintahan yang lebih inklusif dan modern. Meski demikian, banyak pihak yang meragukan janji-janji tersebut lantaran interpretasi mereka terhadap ajaran islam yang masih sangat kaku.



(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER