Jejak Keluarga Massoud, 'Si Singa Panjshir' Penentang Taliban

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 18:27 WIB
Ahmad Massoud bersumpah melanjutkan perjuangan sang ayah, Ahmad Shah Massoud, berperang melawan rezim Taliban di Afghanistan.
Pembunuhan ayah Massoud oleh Al-Qaeda disebut terkait serangan teror 9/11 di AS. (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

Jauh sebelum anaknya dikenal, Ahmad Shah Massoud juga merupakan seorang politikus sekaligus komandan kelompok gerilyawan paling disegani di Afghanistan, terutama di era okupasi Uni Soviet.

Massoud dianggap sebagai komandan yang berhasil membantu memukul mundur Uni Soviet dari Afghanistan.

Sekitar 1990-an, Massoud memimpin sayap militer Afghanistan untuk melawan kelompok-kelompok milisi penentang pemerintah. Dia juga sempat ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Afghanistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 1996, pria kelahiran 1953 itu memimpin pasukan oposisi melawan rezim pemerintah.

Pada 2001, Massoud menjadi target pembunuhan. Ia tewas dalam serangan bom yang dilakukan penyerang yang menyamar sebagai jurnalis. Mereka merupakan anggota Al-Qaeda.

Para pelaku meledakkan bom yang tersembunyi di kamera dan di sabuk baterai saat mewawancarai Massoud. Ia meninggal dalam helikopter yang hendak membawanya ke rumah sakit militer di Farkhor, dekat Tajikistan.

Massoud tewas dua hari sebelum serangan teror Al-Qaeda pada 11 September 2001 di Amerika Serikat terjadi. Pembunuhan Massoud disebut memiliki keterkaitan dengan teror 9/11 karena terjadi beberapa bulan setelah ia memperingatkan ancaman serangan teror tersebut di depan parlemen Uni Eropa.

Setelah kematiannya, Presiden Afghanistan saat itu, Hamid Karzai, menobatkan Massoud sebagai pahlawan nasional.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER