Pemerintah Amerika Serikat meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan gerbang bandara Kabul, Afghanistan, yang sempat menjadi sasaran teror bom bunuh diri.
AS meyakini bahwa titik yang dipenuhi kerumunan warga yang berusaha meninggal Afghanistan itu masih akan menjadi sasaran teror.
Pada Jumat pagi, Pentagon juga menyatakan operasi untuk mengevakuasi warga AS dan Afghanistan masih menghadapi "ancaman yang kredibel."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga AS yang berada di gerbang Abbey, gerbang Timur, gerbang Utara, atau gerbang Kementerian Dalam Negeri diminta untuk segera pergi," demikian bunyi pernyataan Kedutaan Besar AS di Kabul.
"Karena masih ada ancaman keamanan di bandara Kabul, kami terus meminta warga AS untuk menghindari berpergian ke bandara dan juga menghindari gerbang bandara."
Namun pengumuman ini tidak menjelaskan detail level ancaman, terutama pasca-terjadinya aksi bom bunuh diri yang menewaskan puluhan orang, termasuk 13 petugas keamanan AS.
Serangan teror itu diklaim dilakukan oleh ISIS dengan menargetkan pasukan AS, tapi justru yang menjadi korban tewas mayoritas adalah warga yang berusaha pergi dari Afghanistan.
(vws)