Toko di AS Minta Warga Tunjukkan Foto Kuda Beli Ivermectin

CNN Indonesia
Senin, 30 Agu 2021 18:38 WIB
Akibat permintaan Ivermectin yang terus melonjak, toko ternak di AS minta warga tunjukan bukti kepemilikan kuda sebelum membeli Ivermectin
Ilustrasi pasien Covid-19 di AS. (Foto: AP/David Goldman)

Pada Jumat (27/8), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan telah merilis imbauan kesehatan yang memperingatkan dokter dan masyarakat terkait "lonjakan tajam" pembelian Ivermectin.

CDC menuturkan saat ini ada sekitar 3.600 permintaan resep Ivermectin dalam seminggu. Jumlah itu meningkat 10 kali lipat dari awal Januari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak awal Juli 2021, permintaan Ivermectin dari pasien rawat jalan kembali meningkat pesat, mencapai lebih dari 88 ribu resep hingga 13 Agustus 2021. Ini merupakan peningkatan 24 kali lipat dari sebelum pandemi," kata CDC seperti dikutip CNN.

Melalui kicauannya di Twitter, CDC bahkan memperingatkan warga terkait alasan manusia tidak boleh menggunakan Ivermectin sebagai obat.

"Anda bukan kuda, Anda bukan Sapi. Sungguh, kalian harus berhenti (menggunakan Ivermectin)," kata CDC di Twitter. 

Peningkatan permintaan Ivermectin di AS berlangsung ketika kasusharian Covid-19melonjak selama sepekan terakhir, dengan rekor tertinggi tercatat sebanyak 322.934 kasus pada Jumat (28/8).

Pada 23 Agustus, AS kembali mencatat jumlah infeksi Covid-19 di atas 100 ribu kasus, tepatnya 229 ribu kasus, setelah dua hari berturut-turut melaporkan penularan corona harian di bawah 50 ribu. Dengan demikian reratakasus per hari sekitar 156.886 dalam sepekan terakhir.

Kawasan selatan AS menjadi yang paling terdampak gelombang baru Covid-19 sejauh ini.

Lonjakan penularan Covid-19 yang signifikan itu membuat fasilitas kesehatan AS, terutama rumah sakit, mulai ketar-ketir menghadapi gelombang baru corona setelah sempat mereda.

Terkait Ivermectin, sejumlah negara memang sempat menyatakan menggunakan Ivermectin sebagai pengobatan pasien Covid-19 setelah sebuah penelitian internasional menyatakan keberhasilan efek obat tersebut.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini tidak menyarankan penggunaan Ivermectin secara luas untuk pengobatan Covid-19 lantaran sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan.

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) sendiri telah menyimpulkan bahwa data saat ini tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 di luar uji klinis yang dirancang dengan baik.

(rds/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER