Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir Makanan di Jerman

CNN Indonesia
Senin, 30 Agu 2021 19:17 WIB
Meskipun pernah menjabat menjadi menteri, Sayed Sadaat, tak merasa malu melakoni pekerjaan sekarang di perusahaan pengantar makanan.
Sayet Sadaat memilih jadi pengantar makanan karena ogah korupsi. (AFP/JENS SCHLUETER)

Sadaat memutuskan berhenti menjadi menteri karena muak dengan korupsi di pemerintahan.

"Saat menjalankan tugas sebagai menteri ada perbedaan antara orang-orang yang dekat dengan presiden dan saya sendiri," tuturnya.

"Tuntutan mereka untuk kepentingan pribadi, saya ingin uang untuk proyek-proyek pemerintah dilaksanakan dengan baik," lanjut Sadaat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merasa tak bisa memenuhi tuntutan mereka. Para pejabat itu kemudian mencoba menekan Sadaat, melalui presiden.

Usai tak lagi menjabat menteri, Sadaat menjadi konsultan telekomunikasi di Afghanistan.

Sayangnya, pada tahun 2020 situasi keamanan memburuk. "Jadi saya memutuskan untuk pergi," selorohnya kepada AFP.

Perjalanan Sadaat ke Jerman tergolong mengerikan. Ia memilih pindah ke Jerman akhir 2020 meski memiliki dua kewarganegaraan ganda, Afghanistan-Inggris.

Perjalanan itu ditempuh sebelum Brexit membuat kebijakan yang membuat warga Inggris tak mungkin lagi mendapat tempat tinggal di Uni Eropa tanpa syarat, seperti tawaran pekerjaan.

Sadaat bisa saja mengamankan pos di Inggris, tapi dia merasa hidup di Jerman lebih banyak peluang.

Tanpa orang Jerman, Sadaat berjuang sendiri untuk bisa mendapat pekerjaan.

Tahun 2020, seluruh dunia dihantam virus corona, tak terkecuali Jerman. Wabah ini juga berdampak pada Sadaat, ia jadi tak bisa belajar bahasa Jerman secara langsung.

Tapi, kini ia mengambil kelas bahasa selama empat jam dalam sehari, sebelum mengantar makanan untuk para pelangganya.

Meski penuh liku hidup di Jerman, Sadaat tak menyesali keputusannya.

"Saya tahu tantangan (pekerjaan) ini untuk sementara, sampai saya bisa mendapat pekerjaan lain,"paparnya sembari menceritakan manfaat bersepeda 1.200 kilometer tiap bulan.

Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban tentu sampai ke telinga Sadaat.

"Saya bisa memberi saran kepada pemerintah Jerman mengenai Afghanistan, agar rakyat Afghanistan bisa memperoleh manfaat. Karena saya cerminan yang terjadi di sana," katanya.

Namun demikian, Sadaat juga mengakui belum ada kontak yang dilakukan dengan pihak berwenang Jerman mengenai masalah tersebut.

Sementara Taliban, ia percaya kelompok itu belajar dari masa lalu dalam hal hak asasi manusia dan hak perempuan.

Sadaat juga tetap meminta komunitas internasional tak balik badan terhadap Afghanistan, tetapi tetap memberikan dukungan ekonomi.

Saat shiftnya dimulai pada tengah hari, dia membolak-balik teleponnya.

"Saya harus pergi sekarang," katanya. Ia berkendara menembus hujan untuk pengiriman pertamanya hari ini.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER