Taliban Akan Adili Warga Dideportasi usai Suaka Ditolak Eropa

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 00:19 WIB
Ilustrasi pengadilan. Taliban menyatakan akan menerima warga Afghanistan yang permohonan suakanya ditolak di Eropa. Namun, para warga itu harus diadili sesampainya di Afghanistan. (iStockphoto/Marilyn Nieves)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban menyatakan akan menerima warga Afghanistan yang permohonan suakanya ditolak di Eropa. Namun, para warga itu diseret ke pengadilan sesampainya di Afghanistan.

"Ya, mereka akan dibawa ke pengadilan. Pengadilan kemudian harus memutuskan bagaimana kelanjutan (nasib) mereka," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada media Austria, Kronen Zeitung, yang dikutip Reuters, Senin (30/8).

Namun, Mujahid tak menjelaskan lebih rinci alasan mereka dibawa ke pengadilan atau tuntutan apa yang mungkin akan dihadapi.

Mujahid hanya terus mengulangi janji Taliban yang mengklaim akan menjunjung hak-hak perempuan dalam hukum syariah.

"Kami akan mengamankan semua hak yang menjadi hak perempuan di bawah hukum Syariah," katanya.

Taliban, lanjut Mujahid, akan memberikan hak-hak Islam kepada perempuan, yaitu memperoleh pendidikan dan mengizinkan bekerja.

"Kami sedang dalam proses meletakkan semua itu pada tempatnya," tutur Mujahid.

Mujahid melontarkan pernyataan ini setelah pemerintah Austria mengambil sikap tegas dengan menolak pengungsi Afghanistan di negaranya dan di Uni Eropa.

Menteri dalam Negeri, Karl Nehammer, bahkan awalnya mengatakan Austria harus terus mendeportasi pencari suaka yang ditolak. Namun, melihat konflik yang bergejolak di negara tersebut, tidak mungkin deportasi dilakukan.

Nehammer kemudian mengatakan ingin pusat deportasi didirikan di negara-negara tetangga yang akan menampung mereka.

Afghanistan kini betul-betul dikuasai Taliban, setelah pesawat militer terakhir AS mengangkut pasukannya meninggalkan negara itu.

Taliban lalu mendeklarasikan kemerdekaan penuh Afghanistan. Kini, mereka masih sibuk menyusun struktur pemerintahan baru yang disebut akan selesai satu atau dua pekan.

Sejumlah nama pentolan Taliban disebut sudah menduduki posisi-posisi strategis, tapi mereka belum secara resmi mengumumkannya.

(isa/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK