Di tahun 2017, Khairy Jamaluddin dipercaya memimpin tim polo air Malaysia pada ajang SEA Games, Kuala Lumpur. Malaysia berhasil menggaet medali emas di cabang polo beregu putra, demikian dikutip The Rakyat Post.
Namun kredibilitas dan kontribusinya terhadap tim diragukan oleh Sultan Johor saat itu, Ibrahim Ismail.
Lihat Juga : |
Sultan mengecam Khairy yang diduga memerintah seorang pemain untuk memalsukan cedera sehingga bisa bermain di menit terakhir dan keluar sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khairy bahkan ditantang bermain Polo melawan tim polo Johor. Pada akhirnya peristiwa ini membawa Khairy audiensi dengan sultan di istananya.
Jauh sebelum itu, pada tahun 2003-2004 Khairy diangkat menjadi Wakil Sekretaris Utama Pribadi, Perdana Menteri Abdullah ahmad Badawi. Ia merupakan ayah mertua Khairy.
Di tahun itu hingga 2018, Khairy selalu menduduki posisi strategis di organisasi sayap pemuda partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Dari partai inilah, namanya mulai terdengar di kalangan masyarakat.
Khairy juga disebut pernah menjadi jurnalis untuk media ternama seperti The Economist, Time dan Wall Street Journal.
Ia juga menjadi komentator di program acara Dateline Malaysia. Program itu disebut revolusioner oleh WSJ karena membiarkan orang-orang bebas berbicara.
(isa/bac)