Sebanyak 29 siswa dari salah satu sekolah dari Sacramento, Amerika Serikat, masih terjebak di Afghanistan setelah pasukan Negeri Paman Sam angkat kaki dari negara itu pada Senin (30/8).
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa saat ini, kami punya 29 murid, dari 19 keluarga, di Afghanistan," ujar Direktur Komunikasi San Juan Unified School, Raj Rai, seperti dikutip NBC News, Selasa (31/8).
Menurut Rai, puluhan anak itu merupakan siswa dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Rai juga mengatakan siap mendukung para siswa dan keluarga dengan cara apapun yang mereka bisa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"San Juan Unified bersama komunitas warga Afghanistan dan semua orang yang mereka cintai saat ini, yang berada di Afghanistan. Kami sangat berharap mereka cepat dan aman kembali ke AS, dan kembali ke komunitas sekolah kami," kata Rai, seperti dilansir CNN.
Distrik Sacramento bekerja sama dengan pejabat California untuk menyediakan bagi keluarga siswa. Sejumlah pihak di Kongres juga sudah menghubungi mereka untuk meminta informasi lanjut dan menawarkan bantuan.
"Sebagian besar komunitas San Juan, termasuk siswa, keluarga, dan anggota staf memiliki ikatan keluarga dan terhubung ke Afghanistan," tutur pengawas San Juan Unified School, Kent Kern.
Kern kemudian menguatkan para siswa maupun keluarga yang berharap mereka bisa segera kembali ke Negeri Paman Sam.
"Saya ingin memberi tahu mereka yang secara pribadi terpengaruh oleh peristiwa ini, bahwa kami di sini untuk mendukung mereka dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Kern.
Sebelumnya, diperkirakan ada 32 siswa dari distrik itu masih terjebak di negara yang kini dikuasai Taliban itu. Namun, distrik itu mengonfirmasi tiga siswa telah berhasil dievakuasi.
Sacramento merupakan salah satu wilayah yang memiliki populasi imigran Afghanistan terbesar di AS. Sejauh ini, belum diketahui siswa dari daerah Sacramento itu merupakan warga AS atau bukan.
Saat ini, lebih dari 1.000 anak warga negara AS atau anak-anak dari orang tua pemilik visa imigran khusus masih terjebak di Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengaku tak bisa banyak komentar atas kasus-kasus individu. Namun, para pejabat mengklaim akan terus membantu warga AS dan keluarganya yang ingin pergi dari Afghanistan.
Ia juga mengatakan pemerintah terus melanjutkan upaya untuk membantu penduduk lokal dan warga Afghanistan yang sudah bertahun-tahun membantu AS, agar bisa keluar dari negara itu.
Meski demikian, pemerintah AS belum menemukan solusi untuk evakuasi lanjutan bagi warga yang ingin hengkang dari Afghanistan.