Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki insiden penembakan warga Palestina oleh salah satu personelnya yang terjadi di Tepi Barat beberapa waktu lalu.
Korban penembakan ialah seorang pria berusia 39 tahun yang bekerja secara legal di Israel.
"Insiden ini sedang ditinjau, dan secara bersamaan diselidiki pula oleh Divisi Kriminal Investigasi Militer," kata pihak militer Israel seperti dikutip Reuters pada Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Hasil investigasi akan dikirim ke Korps Advokat Jenderal Militer untuk diperiksa," ucap militer Israel menambahkan
Militer menuturkan penembakan terjadi ketika pria tersebut baru saja pulang bekerja dari wilayah Israel.
Militer Israel menuturkan insiden bermula ketika pasukannya tengah beroperasi di dekat jalan raya di Tepi Barat dan menembak "seorang tersangka yang melarikan diri"
Militer menduga pria itu merupakan buronan tersangka pelaku penyerangan terhadap warga Israel yang berlangsung sepekan sebelumnya di daerah yang sama.
"Sekitar 90 menit kemudian seorang warga sipil dengan luka tembak tiba di sebuah pos pemeriksaan militer Israel dalam kondisi kritis dan dirawat oleh petugas medis, tetapi akhirnya meninggal dunia," kata militer Israel.
Insiden penembakan militer Israel kepada warga Palestina bukanlah yang pertama kali.
Pada 10 Agustus lalu misalnya, seorang bocah 15 tahun asal Palestina tewas dalam peristiwa penyerangan kamp pengungsi di dekat Nablus yang dilakukan militer Israel.
Selain itu, militer Israel juga pernah menembak sebuah mobil di daerah West Bank pada Juli lalu. Insiden itu menewaskan bocah 12 tahun asal Palestina bernama Mohammed al-Alami.
Insiden itu terjadi ketia Alami dan keluarganya tengah berkendara untuk membeli makanan ringan di toko, seperti dilansir Associated Press.
(pwn/rds)