Negara-negara Lirik Taliban hingga Pasukan Panjshir Bertahan
Sejumlah kabar akhir pekan lalu masih meramaikan berita internasional di CNNIndonesia.com Senin (6/9) pagi ini.
Sejumlah negara mulai melirik pemerintahan Afghanistan di bawah rezim Taliban termasuk yang meramaikan berita pagi ini.
Lihat Juga : |
Pasukan Panjshir yang akan mempertahankan wilayah mereka dari invasi Taliban juga menjadi salah satu berita yang masih hangat hingga pagi ini.
Berikut berita-berita yang masuk dalam kilas internasional pagi ini:
1. Pasukan Panjshir Akan Bertahan Selama Tak Ada Pemerintahan Baru
Pasukan lembah Panjshir Afghanistan di bawah Ahmad Massoud bertekad akan mempertahankan wilayah mereka sebelum ada pemerintahan yang baru.
Taliban tampak memang bersikeras untuk memadamkan perlawanan pasukan Panjshir. Pergerakan itu dilakukan setelah militer AS hengkang dari negara itu.
Tapi Panjshir, yang bertahan selama hampir satu dekade melawan pendudukan Uni Soviet dan juga pemerintahan pertama Taliban dari 1996-2001, juga mengotot untuk bertahan.
Pejuang yang bernama Front Perlawanan Nasional (NRF) terdiri dari milisi anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan. Mereka diketahui telah menimbun gudang senjata yang penting di lembah, sekitar 80 kilometer (50 mil) utara Kabul dan dijaga oleh ngarai yang sempit.
2. Negara-negara Lirik Taliban di Afghanistan, Inggris hingga RI
Sejak Sabtu (4/9), sedikitnya ada tujuh negara yang mulai melirik Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban.
Meski belum ada satu pun negara yang memastikan sikapnya, setidaknya ada tujuh negara yang mengisyaratkan ingin bekerja sama dengan Taliban.
Ketujuh negara itu antara lain Inggris, China, Rusia, Jerman, India, Pakistan, hingga Indonesia. Negara-negara itu mengungkapkan alasan masing-masing untuk bekerja sama dengan Taliban.
3. Buya Syafii Sebut Taliban Pernah Membawa 'Keping Neraka' ke Muka Bumi
Buya Syafii Maarif meminta pemerintah Indonesia tak tergesa-gesa menjalin hubungan diplomatik dengan Taliban yang kini menguasai Afghanistan.
Peringatan cendikiawan muslim itu mengacu pada kekerasan Taliban ketika pernah berkuasa di Afghanistan sejak 1996 hingga 2001. Buya bahkan menyebut Taliban pernah membawa 'keping neraka' ke muka bumi ini.
"Tahun 1996-2001 itu parah sekali, parah sekali," ucap Buya.
"Berkuasa lima tahun itu Taliban membawa 'keping neraka' ke muka bumi. Semestinya kalau yang pakai (nama) Islam, membawa 'keping surga' ke muka bumi. Jangan dibalik-balik begitu. Orang yang tidak paham Islam itu menarik (kesimpulan) ini Islam, repot. Islam tidak seperti ini," lanjutnya tegas.