Sejumlah kabar dari luar negeri Senin (6/9) meramaikan pagi ini. Di antaranya soal pengakuan perempuan asal California Amerika Serikat (AS) yang masih terjebak di Afghanistan.
Taliban deklarasi kemenangan di Lembah Panjshir hingga kudeta di Guinea juga jadi berita yang masih hangat pagi ini.
Berikut sejumlah kabar hangat kilas internasional Selasa (7/9) pagi ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasria, seorang perempuan California yang terjebak di Kabul, Afghanistan, menyebut Taliban menincar warga Amerika Serikat di negara itu.
"Mereka (Taliban) pergi dari pintu ke pintu mencoba memeriksa apakah ada yang memiliki paspor biru," kata Nasria, kepada Voice of America, yang dikutip New York Post, Minggu (5/9).
Lihat Juga : |
Nasria merupakan satu dari 200 warga AS yang tak sempat dievakuasi usai Taliban menduduki istana kepresidenan pertengahan Agustus lalu.
Taliban melalui juru bicara Zabihullah Mujahid mengklaim pihaknya berhasil menaklukkan Lembah Panjshir setelah ribuan milisi menyerbu daerah tersebut pada Minggu malam (5/9).
"Provinsi Panjshir sepenuhnya jatuh ke tangan Emirat Islam Afghanistan," ucap Mujahid melalui akun Twitternya seperti dikutip Reuters.
"Dengan kemenangan dan upaya ini, negara kita telah keluar dari pusaran perang dan rakyat kita akan memiliki kehidupan yang bahagia dalam damai dan kebebasan di seluruh negeri," paparnya menambahkan.
Kudeta militer di Guinea pecah setahun setelah amendemen konstitusi soal masa jabatan presiden.
Amendemen itu memungkinkan seorang presiden yang untuk menjabat selama tiga periode. Amendemen itu dilakukan tahun lalu sehingga Presiden Alpha Conde bisa maju lagi untuk periode ketiga pada Pemilihan Presiden 2020.
Lihat Juga : |
Melansir dari Guardian, kebijakan itu pun sempat membuat pihak oposisi protes dan boikot karena amendemen dan Pemilu 2020 tetap dilakukan meski masa pandemi.