Cerita Seniman Afghanistan Bertekad Lawan Taliban Lewat Mural

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 21:13 WIB
Tiga pekan setelah mengklaim berkuasa penuh atas Afghanistan, Taliban menghapus banyak mural di jalanan diganti dengan berbagai slogan-slogan propaganda mereka.
Patroli Taliban di Ibu Kota Kabul. (Foto: AP/Rahmat Gul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seniman mural sekaligus aktivis Afghanistan, Omaid Sharif, bertekad tetap bersuara melalui lukisan tangannya meski Taliban telah menghapus sebagian besar karyanya yang telah menghiasi sejumlah dinding di berbagai sudut Kota Kabul sejak tujuh tahun terakhir.

Tiga pekan setelah mengklaim berkuasa penuh atas Afghanistan, Taliban menghapus banyak mural di jalanan diganti dengan berbagai slogan-slogan propaganda mereka.

Foto-foto para petugas menutup mural-mural di dinding jalanan kota dengan cat putih menghancurkan hati Sharifi. Ia dan komunitas muralnya, ArtLords, telah menggambar lebih dari 2.200 karya mural di seluruh penjuru Afghanistan sejak 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gambaran yang muncul di benak saya adalah (Taliban) menempatkan kain kafan di atas kota," katanya kepada AFP, Senin (6/9).

Meski Taliban sudah menghapus karyanya, Sharfi memutuskan akan tetap melanjutkan kampanyenya.

"Kami tidak akan pernah diam," kata pria berusia 34 tahun itu.

"Kami akan memastikan dunia mendengar kami. Kami akan memastikan bahwa Taliban dipermalukan setiap hari," ucao Sharfi menegaskan.

Dari sekian banyak mural yang dihapus, ada satu mural yang menggambarkan utusan khusus AS, Zalmay Khalilzad, dan salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar, berjabat tangan usai menandatangani perjanjian penarikan pasukan dari Afghanistan pada 2020.

Sharifi mendirikan ArtLords pada tahun 2014. Ia menggunakan seni untuk mengkampanyekan perdamaian, keadilan sosial, dan akuntabilitas di negara itu.

Mereka kerap menggambar mural berisikan protes dan ejekan terhadap pemerintah termasuk jenderal militer Afghanistan dan pejabat pemerintah yang diduga korup.

Sharifi dan komunitasnya juga kerap menggambar mural untuk menghormati pahlawan Afghanistan, menyerukan dialog alih-alih kekerasan, dan menuntut hak-hak bagi perempuan.

Tindakan ArtLords kerap kali menimbulkan kecaman bahkan ancaman pembunuhan terhadap Sharifi dan rekan dalam komunitasnya itu.

Taliban bahkan melabeli karya Sharifi sebagai kafir. Namun Sharifi dan ArtLords tak jera dan mengabaikan ancaman-ancaman itu.

Kesaksian Sharifi di Hari Taliban Kepung Istana Presiden

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER