Deret Aksi Perempuan Afghanistan Lawan Kekangan Taliban

CNN Indonesia
Rabu, 15 Sep 2021 11:23 WIB
Berikut aksi-aksi perempuan di Afghanistan yang berani menentang kekangan Taliban.
Taliban mewajibkan sekat pembatas dalam kegiatan sekolah di Afghanistan. (AFP/AAMIR QURESHI)

3. Berani Bekerja Meskipun Diwanti-wanti Taliban

Beberapa perempuan Afghanistan mulai kembali bekerja setelah Taliban berkuasa. Rabia Jamal adalah salah satunya. Ia adalah seorang pekerja di bandara Kabul yang sempat tak beroperasi setelah tentara AS dan sekutu resmi hengkang dari Afghanistan pada akhir Agustus 2021.

Rabia Jamal memberanikan diri untuk kembali bekerja meski Taliban menyatakan perempuan harus tinggal di rumah demi keamanan mereka sendiri.

"Saya butuh uang untuk menghidupi keluarga. Saya merasakan ketegangan di rumah. Saya merasa sangat tidak enak, tapi sekarang merasa lebih baik," ucap Rabia Jamal seperti dilansir AFP, Minggu (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, lebih dari 80 perempuan bekerja di bandara Kabul. Kini, hanya sekitar 12 perempuan yang kembali bekerja di sana.

Mereka adalah perempuan terpilih yang diizinkan kembali bekerja oleh Taliban. Sementara perempuan lainnya masih menunggu keputusan Taliban terkait perizinan mereka bekerja.

4. Jurnalis Perempuan Afghanistan Tetap Liputan

Beberapa jurnalis perempuan di berbagai media Afghanistan, seperti TOLO News, Ariana TV, dan Etilaatroz, tetap berani melakukan liputan dan melaporkan berbagai kejadian di negara itu setelah Taliban berkuasa.

Hasiba Atakpal, seorang reporter TOLO News, telah menjadi salah satu wajah media Afghanistan yang melaporkan berbagai peristiwa di Kabul. Ketika Taliban mengurung para perempuan di rumah, Atakpal terus melaporkan kejadian itu secara rinci, dilansir The Quint.

Jurnalis lainnya, Zahra Rahimi, terus melaporkan situasi Afghanistan ke dunia. Begitu pula, Sakina Amiri, seorang reporter di harian Afghanistan Etilaatroz yang berkesempatan mewawancarai anggota Taliban.

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa pakaian saya tidak Islami. Kami berbicara tentang jilbab Islami dan alasan mengapa jilbab dianggap Islami," tulisnya di Twitter.

Pembawa berita TOLO News, Beheshta Arghand, juga sempat mewawancarai seorang pejabat tinggi Taliban pada 17 Agustus lalu. Presenter dari Ariana TV, Nasrin Shirzad, juga terus melakukan tugasnya sebagai pembawa berita terkini Afghanistan.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER