Seakan tak ingin ketinggalan, Inggris mengerahkan kapal induk, HMS Queen Elizabeth, lengkap dengan armada jet tempurnya ke sebuah pangkalan angkatan laut dekat Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu
Tindakan itu menandai dimulainya kehadiran militer Inggris secara permanen di wilayah negeri Sakura.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Pentolan Taliban Diisukan Tewas sampai Korut Uji Rudal Lagi |
Awal Agustus lalu, pemerintah Jerman dikabarkan mengirimkan kapal militer jenis fregat ke Asia, termasuk ke Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal itu menjadi kapal militer pertama Jerman yang melewati Laut China Selatan sejak 2002. Para pejabat mengatakan kapal itu tak akan melewati batas 12 mil dari wilayah yang diklaim China.
Japan Times melaporkan, September 2020 lalu Jerman menyusun pedoman diplomatik dan perdagangan untuk kawasan Indo-Pasifik. Jerman juga bertekad meningkatkan kehadiran militernya di Asia, termasuk melalui pengerahan kapal fregat ke kawasan Indo-Pasifik.
Lihat Juga : |
Taiwan menggelar simulasi perang di jalan raya untuk mempersiapkan militer menghadapi ancaman agresi China jika pangkalan udara mereka telah diserang.
Pada Rabu (15/9), Angkatan Udara Taiwan menggelar latihan mendarat armada jet tempurnya di jalan raya.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan Keterampilan semacam itu diperlukan jika suatu waktu China menyerang dan menargetkan pulau itu.
"Keterampilan tempur yang luar biasa dan tindakan cepat, dan tepat seperti itu berasal dari pelatihan sehari-hari yang solid," kata Tsai di Facebook, dikutip Reuters.
Sebagai bagian dari latihan militer tahunan Han Kang, latihan itu berlangsung di salah satu jalan raya yang sengaja dibangun untuk menampung pendaratan pesawat.
Latihan itu berlangsung selama sepekan di berbagai wilayah di Taiwan. Tak hanya soal lepas landas, latihan lain juga digelar militer Taiwan aga bisa memukul mundur invansi China dan melindungi infrastruktur krusial.
Pada 5 September lalu, pesawat tempur Taiwan juga dikirim ke Kepulauan Pratas, dekat Laut China Selatan untuk memberi peringatan kepada China.
Tak hanya itu, Taipei juga mengerahkan sistem rudalnya untuk memantau aktivitas Beijing. Hal ini dilakukan jet tempur China menerobos wilayah Taiwan.
Sebanyak 10 pesawat tempur J-16, empat Su-30, empat pembom HM, dan pesawat anti kapal selam memasuki wilayah udara Taiwan saat itu.