Salah satu sumber anonim di Afghanistan menyampaikan adanya ketidakpuasan jabatan salah satu petinggi Taliban dalam kabinet yang baru dibentuk.
Sumber ini menyebutkan salah satu menteri kabinet Taliban marah karena tidak adanya masyarakat minoritas yang dimasukkan dalam kabinet baru ini, dilansir AP News.
Namun, analis menilai konflik yang timbul di antara dua faksi ini tak akan menjadi ancaman serius bagi Afghanistan untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat selama bertahun-tahun bahwa meskipun ada perselisihan, sebagian besar Taliban tetap menjadi institusi yang kohesif dan bahwa keputusan besar tidak mendapat tekanan balik yang serius setelah fakta tersebut. Saya pikir perselisihan internal saat ini dapat dikelola," kata Analis Michael Kugelman.
"Tetap saja, Taliban akan berada di bawah banyak tekanan ketika (mereka) mencoba untuk mengkonsolidasikan kekuatannya, mendapatkan legitimasi, dan mengatasi tantangan kebijakan utama. Jika upaya ini gagal, organisasi yang tertekan (Taliban) dapat mempersiapkan adanya pertikaian yang semakin serius."
(pwn/bac)