Pemerintah negara lain telah mempertimbangkan mitigasi risiko dari paparan hewan. Di Finlandia, pemerintah membersihkan peternak cerpelai menggunakan eksperimen vaksin corona untuk hewan, yang telah dikembangkan untuk hewan berjenis bulu.
China telah melaporkan infeksi pada hewan-hewan peliharaan. Namun tak lebih dari 80 ribu hewan liar, ternak dan unggas yang diuji setelah wabah sebagai upaya untuk mengidentifikasi hewan yang mungkin terlibat dalam perantara awal virus ke manusia.
Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa hewan yang terinfeksi mungkin telah terlewatkan dan lebih jauh lagi, pengujian yang ditargetkan diperlukan untuk memahami apakah ini cara virus pertama kali menyebar ke manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam korespondensi terpisah tentang asal-usul virus yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pekan lalu, Gao dan pejabat CDC lainnya menyerukan para ilmuwan internasional untuk menyelidiki potensi infeksi awal pada manusia dan hewan di seluruh dunia.
Mereka memperlihatkan bukti virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah telah beredar di unta setidaknya selama dua dekade sebelum kasus manusia diidentifikasi.
"Studi komprehensif genom pada spesies hewan yang rentan untuk virus diperlukan identifikasi alam atau perantara," katanya.
Mereka juga mengatakan keterbukaan cara pandang dan hubungan kerja sama internasional yang erat sangat penting untuk melacak asal usul virus apapun.
China mengklaim telah mendukung investigasi lanjutan mengenai asal-usul Covid-19. Namun, mereka menolak usulan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk langkah selanjutnya yang dinilai bermuatan politis, alih-alih mendorong agar fokus bergeser ke tempat lain.
(isa/bac)