Sejumlah kabar meramaikan berita internasional Selasa (5/10), mulai dari kehadiran kapal riset China di Laut Natuna hingga klaim arkeolog bahwa Gunung Sinai berada di Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia buka suara terkait kehadiran kapal riset China di Laut Natuna beberapa hari belakangan.
Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa setiap kapal asing memang boleh melintas di laut lepas seperti tertuang dalam Konvensi PBB soal Hukum Laut (UNCLOS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di laut lepas boleh melintas berdasarkan UNCLOS," kata Faizasyah melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).
Kapal riset milik pemerintah China, Hai Yang Di Zhi 10, terdeteksi berada di Laut Natuna Utara sejak akhir Agustus lalu. Dari pola pergerakannya, kapal itu diduga tengah melakukan riset.
Kepala Dinas Penerangan Koarmada I TNI Angkatan Laut, Letnan Kolonel Laode, juga sempat menyatakan tak ada aturan yang mengharuskan jenis kapal fregat atau corvette untuk melakukan pengawasan dan membayangi kapal riset China itu.
Tak hanya Indonesia, pergerakan militer China juga mengganggu sejumlah negara lain di kawasan Asia, termasuk Taiwan. Taipei pun mengaku siap perang melawan China.
"Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin jika China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita," ujar Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, dalam wawancara dengan ABC, Senin (4/10).
Wawancara ini dilakukan di tengah peningkatan provokasi militer China di Selat Taiwan. Sejak akhir pekan lalu, China mengerahkan lebih dari 100 jet tempur ke wilayah udara Taiwan.
Arkeolog mengklaim bahwa Gunung Sinai tempat Musa mendapatkan wahyu dan berbicara dengan Tuhan berada di Arab Saudi, berbeda dengan keyakinan Yahudi.
Sekitar dua tahun lalu, sejumlah arkeolog yang tergabung dalam Doubting Thomas Research Foundation (DTRF) mengklaim bahwa Gunung Sinai berada di Jabal Maqla.
Menurut mereka, Gunung Sinai itu kini dikenal dengan nama Jabal Maqla yang berlokasi di dekat perbatasan Saudi dengan Yordania.
Para peneliti mencoba membandingkan antara reaksional dalam Alkitab soal kisah Nabi Musa mendapat 10 Perintah Tuhan di Gunung Sinai dan temuan mereka di penggalian.
Alkitab menyebut ketika Musa tiba di puncak Gunung Sinai, ia diselimuti asap karena Tuhan "turun ke atasnya dalam api." Arkeolog pun mengklaim gambaran itu pas dengan temuan mereka di puncak Jabal Maqla yang seperti hangus terbakar.
(has)