Delegasi pemerintah Amerika Serikat akan bertemu dengan perwakilan senior Taliban pada akhir pekan ini di Doha.
Ini merupakan pertemuan pertama kedua pihak di tingkat senior sejak Washington menarik pasukannya dari Afghanistan dan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.
Mengutip Reuters, Sabtu (9/10), delegasi tingkat tinggi AS ini meliputi pejabat dari Departemen Luar Negeri USAID dan komunitas intelijen AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan meminta Taliban untuk memastikan keamanan perjalanan bagi warga AS dan lainnya untuk keluar dari Afghanistan, termasuk pembebasan warga AS yang diculik Mark Frerichs.
Lalu, prioritas utama lainnya adalah untuk memastikan Taliban menjalankan komitmen tak membuat Afghanistan kembali menjadi sarang al Qaeda atau ekstremis lain. Delegasi AS juga meminta agar Taliban meningkatkan akses bantuan kemanusiaan.
Tim delegasi AS ini terdiri dari Deputi Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri Tom West serta pejabat tinggi kemanusiaan USAID Sarah Charles. Sementara, dari pihak Taliban akan diwakili oleh pejabat kabinet.
"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari keterlibatan pragmatis dengan Taliban yang telah kami lakukan mengenai masalah kepentingan nasional yang vital," kata seorang pejabat senior pemerintah.
Diketahui, sejumlah warga AS telah meninggalkan Afghanistan ketika Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut. Namun, masih banyak yang masih tertinggal dan berisiko dianiaya oleh Taliban.
Washington dan negara barat lainnya bergulat dengan pilihan sulit karena kasus kemanusiaan yang parah di Afghanistan. Sebagian besar warga Afghanistan mulai menjual harga benda demi bisa membeli makanan yang semakin langka.
Sementara, Taliban berjanji untuk lebih inklusif dibandingkan ketika memimpin Afghanistan pada 1996-2001. Namun, AS mengatakan akan menilai pemerintahan baru Taliban berdasarkan implementasinya, bukan 'janji-janji manisnya'.
Taliban menetapkan tak ada orang luar dan perempuan di dalam kabinet pemerintahan sekarang.
"Kami pasti akan menekan Taliban untuk menghormati hak-hak semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan anak perempuan, dan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dengan dukungan luas," kata pejabat AS.
Ia menambahkan bahwa ada perbedaan antara janji Taliban dan implementasinya terkait perjalanan yang aman.
Sebagai informasi, AS telah secara langsung memfasilitasi keberangkatan 105 warga negara AS dan 95 penduduk tetap sah dari Afghanistan sejak 31 Agustus 2021.
(aud/vws)