AS Bantu Penerjemah Penolong Biden Kabur dari Taliban

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 16:26 WIB
AS bantu evakuasi penerjemah yang pernah menolong Joe Biden tinggalkan Afghanistan. (REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penerjemah yang pernah menyelamatkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berhasil meninggalkan Afghanistan kabur dari Taliban bersama keluarganya.

Mengutip AFP, Departemen Luar Negeri AS menyebut sang penerjemah yang pernah menyelamatkan Biden dalam badai salju yang terjadi pada 2008 kini berhasil dievakuasi dari Afghanistan.

Kabar ini juga dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS dalam CNN.

"Kami terlibat proses di tingkat atas untuk membantu memfasilitasi semua ini," kata pejabat itu.

"Kami bersyukur bahwa dia akan berada di jalan menuju keselamatan."

Sang penerjemah, Aman Khalili, terbang bersama keluarganya menggunakan pesawat pemerintah AS ke Doha, Qatar, setelah berhasil menyeberang ke Pakistan dengan jalur darat.

Sebelum berhasil dievakuasi, Khalili dan keluarga sempat terjebak di Afghanistan selama beberapa waktu karena mereka tidak memiliki paspor Afghanistan. Mereka juga sempat ditolong oleh veteran AS dan warga Afghanistan-Amerika dalam evakuasi ini, dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Pada 2008, Khalili bekerja sebagai penerjemah untuk pasukan AS. Kala itu, Biden yang masih menjadi senator, beserta dua anggota parlemen lainnya, Chuck Hagel dan John Kerry, mengunjungi Afghanistan.

Ketika badai salju memaksa helikopter mereka mendarat di daerah terpencil, Khalili bergabung dengan kelompok militer kecil Pasukan Reaksi Cepat yang melaju dari pangkalan udara Bagram ke pegunungan terpencil tadi untuk menyelamatkan mereka.

Namun, kala evakuasi besar-besaran di Afghanistan pada Agustus lalu, Khalili tidak bisa mendapatkan aplikasi untuk mengungsi ke Amerika Serikat.

"Halo Tuan Presiden: Selamatkan saya dan keluarga saya," kata Khalili dalam Wall Street Journal pada akhir Agustus.

Menanggapi informasi itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintah akan membantunya.

"Kami akan mengeluarkanmu. Kami akan menghormati jasamu," kata Psaki.



(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK