Jokowi Bertemu PM Inggris sampai PM Palestina di KTT COP26
Selain bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Joko Widodo juga bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya di sela-sela KTT PBB soal perubahan iklim (COP26) di Glasgow, pada Senin (1/11).
Tak lama setelah mendarat di Glasgow, Skotlandia, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Johnson sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi antara Indonesia dengan Inggris, terutama soal kebijakan ekonomi hijau yang mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan.
"Saya ingin memfokuskan hubungan kita pada kerja sama ekonomi hijau. Investasi hijau dan teknologi yang terjangkau adalah kunci transisi ekonomi," ujar Jokowi kepada Johnson seperti dikutip dari pernyataan Sekretariat Presiden, Selasa (2/11).
Sementara itu, Johnson juga menyampaikan ketertarikan Inggris untuk menanamkan modal di Indonesia demi mendukung transisi ekonomi.
Ia juga menyatakan pentingnya dukungan investasi hijau, dukungan Bank Pembangunan Multilateral, dan teknologi hijau yang terjangkau.
Inggris juga dikabarkan tengah mempersiapkan kredit paspor untuk mendukung kerjasama transisi ekonomi dengan Indonesia.
Tak hanya bertemu dengan Johnson, Jokowi juga sempat bertemu secara informal dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Slovenia, Janez Jansa.
Jokowi mengapresiasi Janez atas komitmennya memperkuat hubungan Indonesia-Slovenia dan Indonesia-Uni Eropa (UE). Ia berharap Slovenia mendorong finalisasi perundingan Indonesia-UE dalam Kesepakatan Kerjasama Ekonomi yang Komprehensif.
Sementara itu, saat bertemu dengan PM Palestina, Mohammad Ibrahim Shtayyeh, mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan komitmen Indonesia mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mampu menentukan nasibnya.
"Palestina selalu menjadi perhatian penting bagi Indonesia," ucap Jokowi kepada Shtayyeh.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi fokus Indonesia terkait isu Palestina.
Indonesia mengusulkan pembentukan misi internasional sebagai mata dan telinga bagi dunia atas berbagai insiden yang terjadi di Yerusalem, mendorong negosiasi multilateral yang kredibel, dan persatuan Palestina menjadi perhatian Indonesia.
Sebelum bertolak di acara COP26, Jokowi menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Roma pada 30-31 Oktober lalu.
Di sela-sela acara itu, ia juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara lain seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Tayyip Erdoğan, dan Perdana Menteri India Narendra Modi, petingi Dewan Uni Eropa, serta Dana Moneter Internasional (IMF).